Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI yang sudah dideklarasikan ternyata tidak merisaukan bagi pemerintah dan Presiden Jokowi.
Ketua Umum DPP Taruna Merah Putih (TMP) Maruarar Sirait mengatakan, Presiden Jokowi pun bersikap santai saja menanggapi kehadiran KAMI yang diinisiasi sejumlah tokoh nasional sebab kekuatan Jokowi itu ada di rakyat, bukan di elite.
"Santai saja. Kan kekuatan Jokowi itu ada di rakyat, bukan di elite," kata Ara dilansir dari Sindonews.com, 26/8.
Maruarar juga menilai kehadiran KAMI merupakan hal biasa dan wajar dalam kehidupan demokratis.
Apa yang disampaikan Maruarar Sirait tersebut patut diapresiasi, persoalannya Presiden Jokowi tidak merasa terganggu dengan kehadiran KAMI Din Syamsuddin.
Tampak memang Presiden Jokowi sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Presiden Jokowi menunjukkan bahwa pemerintahan beliau tidak otoriter dan sangat menghargai perbedaan.
Namun, beberapa opini yang penulis dengar bahwa Presiden Jokowi menunjukkan tidak menghargai perbedaan padahal sebenarnya tidak demikian.
Kita patut mengapresiasi Jokowi tersebut dan kita juga patut mengangkat jempol atas kepemimpinan Jokowi.
Jadi, KAMI lahir di negeri yang menghargai pendapat. Karena itu, tokoh KAMI dan KAMI itu sendiri tidak ditekankan untuk dibubarkan komunitas tersebut.
Presiden Jokowi menunjukkan kerendahan hati dan kapasitasnya sebagai pemimpin yang patut dicontoh oleh rakyatnya. Kita tak perlu takut untuk berpendapat dan berekspresi.
KAMI yang terbentuk sekarang ini bukti dari demokrasi kita sangat berjalan baik. Indeks demokrasi kita pun akan meningkat karena demokrasi berjalan baik kedepannya. Tak perlu risau dengan pemerintah karena pemerintah pun tak risau dengan komunitas maupun partai politik oposisi pemerintah.
Tapi patut diingat bahwa dalam mengkritik harus bagus dengan kata-kata yang baik pula agar tidak terkena proses hukum. Ingatlah bahwa dalam mengkritik pun harus disaring kata-katanya. Jangan asal bicara karena berdemokrasi pun ada aturannya.
Tidak ada niatan sedikitpun dari pemerintah tentunya mencelakai masyarakatnya dengan memenjarakan siapa saja pengkritik pemerintah.Â
Tapi harus tetap dengan kata santun dan tertata dengan baik. Jangan salah kaprah bahwa kebebasan berpendapat dan berekspresi jadi cara untuk menghujat dan menjelek-jelekkan orang lain atau pemerintah.
Kita maknai demokrasi itu berupa kata-kata baik, dorongan, masukan dan dukungan buat pemerintah kita. Setiap orang menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia makin baik dengan kata-katanya juga baik.
Semoga saja dengan tidak risaunya Presiden Jokowi atas kehadiran KAMI Din Syamsuddin semakin membuktikan bahwa negeri kita sangat menjunjung tinggi demokrasi dan kita mengapresiasi itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H