Jadi, KAMI versi Din Syamsuddin dibentuk untuk apa?. Jawabannya adalah untuk gerakan moral yang sudah dideklarasikan. Apakah gerakan moral itu berdampak baik?. Itu juga jadi pertanyaan. Belum tentu juga, karena sekitar tujuh atau delapan tuntutan mereka juga sedang dikerjakan Presiden Jokowi.
Seharusnya, yang disuarakan itu adalah hal lain yang belum dikerjakan Presiden Jokowi. Itu lebih baik dan lebih tajam. Bahkan kita pasti bertanya-tanya, mengapa KAMI menuntut sesuatu yang sudah dalam proses pengerjaan pemerintah?. Timbul pemikiran itu ada unsur politis dari deklarasi KAMI padahal mereka menyebut sebagai gerakan moral.
Maka dari itu, kalau ada unsur politis sebenarnya sangat baik membuat partai politik saja. Ya, demi cita-cita apapun harus diperjuangkan. Meski buat partai butuh biaya besar dan perencanaan matang, sebenarnya tidak masalah. Perjuangan itu tidak akan mengkhianati hasil.
Semoga saja yang disampaikan Bu Mega dapat jadi refleksi buat KAMI. Demokrasi di Indonesia sangat bebas jadi buat partai politik pun hak semua orang. Kita nantikan saja pernyataan Bu Mega apakah akan diwujudkan KAMI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H