Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Artikel ke-1000 di Kompasiana, Sebuah Pencapaian?

16 Agustus 2020   07:56 Diperbarui: 16 Agustus 2020   07:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Raphaelsilva/Pixabay

Tepat hari ini dan pada tulisan ini sebagai artikel ke-1000 penulis di Kompasiana. Sungguh ini sebuah pencapaian tentunya. Saya sendiri memulai menulis di Kompasiana itu pada awal Mei 2019 yang lalu, itu artinya saya sudah sekitar 1 tahun 3 bulan menulis di Kompasiana.

Selama 1 tahun lebih itu, saya sendiri sudah bisa menghasilkan artikel ke-1000. Sungguh itu bisa dikatakan sebuah pencapaian. Padahal, sempat saya berhenti sementara menulis sekitar 3 bulan pada awal Januari sampai Maret tahun ini karena ada sesuatu yang penting harus diselesaikan.

Tetapi, meski begitu, semangat menulis masih terus membara hingga sampai artikel ke-1000 saat ini. Mungkin, sedikit yang seperti saya ya hehehe.

Andai di Kompasiana ada penghargaan bagi kompasianer yang aktif dan produktif menulis di Kompasiana, mungkin saya akan mendapat penghargaan tersebut, hehe dasar peres. 

Meski bukan penghargaan seperti yang didapatkan Fadli Zon dan Fahri Hamzah yaitu Bintang Mahaputra Nararya, hehehe.

Ya, memang saya bisa dikatakan kompasianer yang produktif karena selama saya menulis di berbagai koran pun demikian. 

Saya dapat menghasilkan dan terbit tiap minggu artikel di koran Medan hingga pernah ada seorang teman sesama penulis koran di Medan berkata saat pengambilan honor menulis begini, "Abang kencang atau lancar juga nulisnya ya".

Saya hanya tersenyum saja dengan ucapan itu. Memang begitulah saya selama ini. Teknik saya menulis itu tidak susah-susah amat. Ketika ada sesuatu artikel berita yang dibaca, maka pada saat itu timbul ide-ide yang perlu dituliskan.

Saya itu menulis sesuai apa yang ada dalam  pikiran, bukan didesain seindah mungkin agar seperti artikel-artikel para ilmuwan, dosen, peneliti, pengamat dan lainnya di koran-koran besar.

Seorang penulis buku-buku biografi, ada juga blog dan penulis koran yang terkenal di Medan dan Sumatera Utara tetapi beliau sudah almarhum namanya Jannerson Girsang pernah menuliskan di koran tempat saya juga menulis, bahwa penulis pemula itu untuk mencoba menulis  caranya adalah tuliskan apa yang sedang dia pikirkan atau yang ada dalam pikiran.

Tulis saja dulu semua yang ada di pikiran kita tersebut, nanti ketika semua telah selesai maka baca ulang untuk memperbaiki kata, kalimat yang belum berkaitan satu dengan lainnya.

Itulah sedikit teknik atau cara menulis yang disampaikan oleh almarhum. Dan, itu juga yang saya terapkan selama ini. Pernah suatu ketika saya ingin menulis layaknya penulis-penulis di koran Kompas seperti Romo Franz Magnis Suseno, Radhar Panca Dahana dan penulis lainnya, langsung saja pikiran ini buntu.

Saya tak tahu lagi apa yang harus dituliskan. Itu artinya setiap penulis harus punya ciri, style atau gaya kepenulisan sendiri. Tak perlu meniru orang lain, kalau jadi panutan boleh-boleh saja.

Oleh karena itu, sampai sekarang kalau teman-teman pembaca dan Kompasianer melihat dan membaca tulisan saya selama ini, selalu ada kutipan berita sebagai fakta di lapangan dan saya campur dengan opini. Begitulah style atau gaya kepenulisan saya selama ini.

Itulah yang dapat membuat saya bisa menghasilkan tulisan ke-1000 dengan sekitar satu tahun.

Nah, buat pembaca dan teman-teman lainnya, bagaimana style atau gaya kepenulisan kalian?. Apakah sama atau berbeda?. Tuliskan ketika sudah mencapai artikel ke-1000, eh bukan begitu, tulislah hari ini atau hari esok. Tak perlu menunggu artikel ke-1000.

Kita sama-sama meraih sebuah pencapaian dengan produktif juga menulis di Kompasiana. Semoga semangat menulis itu terus membara.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun