Bobby Nasution harus berhati-hati juga melihat fakta Djarot dan Jokowi yang kalah di Medan. Bisa jadi, masyarakat kota Medan tidak identik dengan sosok Jokowi atau bukan pendukung Jokowi.
Ini akan berbahaya buat Bobby untuk menang. Tugas berat juga untuk beliau bagaimana meyakinkan masyarakat Medan untuk setia dan memilihnya.
Kehadiran partai-partai nasional besar mendukung Bobby bukan jadi suatu pertanda akan menang. Sangat mungkin isu dinasti politik yang disematkan kepada Bobby akan terpatahkan jika dia kalah di pilwalkot Medan.
Data-data diatas dapat jadi perenungan buat Bobby untuk waspada akan peta politik di Medan. Warga Medan juga sulit tentunya didekati berdasarkan data bahwa Djarot dan Jokowi saja kalah suara di Medan.
Berbeda dengan Gibran yang menurut banyak pengamat sangat mungkin menang mudah, apalagi melawan kotak kosong dan Gibran adalah putra asli Solo dan ayahandanya juga putra asli Solo yang sekarang jadi Presiden.
Nama Gibran lebih cerah dan terang di solo ketimbang Bobby di Medan. Dengan demikian, lebih menarik melihat dan mencermati pertarungan Bobby Nasution di Medan. Apakah dia bisa mematahkan kekalahan Djarot dan Jokowi saat kontestasi politik di Medan. Patut kita tunggu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI