Menjadi perbincangan juga saat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin membeli jet tempur bekas Eurofighter Typhoon milik angkatan udara Austria. Padahal kualitasnya lebih rendah dari yang sudah dimiliki Indonesia yaitu Sukhoi seri SU-27 dan SU-30.
Hal itu menjadi sorotan banyak pihak karena tidak lebih berkualitas dari jet tempur yang kita punya.
Kata Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Diandra Megaputri Mengko mengatakan, "Kenapa membeli pesawat yang kualitas lebih rendah dari yang sudah kita punya," kata Diandra dalam diskusi ICW, Tempo.co, 27/7/2020.
Lebih baik baru atau bekas?
Pertanyaannya, lebih baik beli jet tempur baru atau bekas? Ini harus jadi perhatian Menhan Prabowo. Kalau beli jet tempur baru pasti kualitas mesin juga baru, harga tentu mahal tapi bisa dipakai sampai berpuluh-puluh tahun lamanya.
Kalau jet tempur bekas, kita tak tahu apakah sudah banyak mengalami kerusakan, sehingga kita harus mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki dan merawat jet tersebut. Jangan karena harga lebih murah membuat Menhan tergoda untuk membeli.
Ketika dipakai beberapa tahun saja oleh angkatan udara kita, langsung mengalami kerusakan. Lebih parah, rusak saat dikendarai akhirnya jatuh atau kecelakaan. Yang terjadi angkatan udara kita yang terluka bahkan meregang nyawa.
Ada pengalaman masa lalu saat membeli jet tempur bekas dari Amerika Serikat. Indonesia mendapat hibah pesawat F 16 dari AS. Namun tidak sampai setahun, pesawat mengalami kerusakan mesin dan harus grounded atau dilarang terbang.
Itu bukti bahwa membeli jet tempur bekas tidak ada untungnya buat kita. Sudah uang habis, merawat juga habis sampai akhirnya kita rugi dari sisi ekonomi maupun nyawa.
Kalau mau membuat ketahanan militer makin baik, masa beli jet tempur bekas. Mau dipakai untuk latihan juga tak layak. Nanti saat dikendarai, tiba-tiba mesin mengalami masalah hingga terjatuh. Rugi kita juga.
Namanya juga bekas, pasti kualitas rendah. Dijual oleh pihak Austria juga, mereka akan menggunakan hasil penjualan pesawat untuk beli jet tempur baru.
Untuk kebaikan jangan membeli yang bekas-bekas. Lihatlah bagaimana pengalaman kita akhir-akhir ini saat pesawat udara yang dipakai sebagai transportasi publik sering terjatuh, ada karena umur pesawat sudah layak diganti, masalah kerusakan saat di udara dan lainnya.
Konon lagi beli jet tempur yang bekas, ya sudah merugikan kita sebenarnya dari segi finansial dan banyak hal lainnya. Jangan salah Pak Prabowo dalam menentukan keputusan dan kebijakan.Â
Masalah memperkuat alutsista kita harus penuh kematangan yang baik. Tidak boleh sembarangan demi mewujudkan ketahanan militer yang baik dalam membela kedaulatan rakyat dan negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H