Boleh dikatakan sebuah kabar buruk ketika Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP di Medan terbelah. Dikabarkan setelah Akhyar Nasution bergabung ke partai Demokrat, ada beberapa kader PAC di Medan tidak percaya karena Akhyar adalah kader senior dan pengurus di Kota Medan.
Ketua PAC Medan Johor, Gumana Lubis mengatakan,"Sikap kita iya, kita dukung dia. Nggak ada masalah itu (pindah partai). Dalam perjalanan beliau menjadi Plt Walikota Medan yang sebelumnya wakil Walikota Medan, dia kan nggak pernah tersandung masalah hukum dan orangnya jujur. Kenapa kita dukung beliau walaupun PDI Perjuangan nggak mendukung beliau, tapi kami tetap menghendaki Akhyar itu yang terbaik, jelas Gumana dilansir dari detik.com, 27/7/2020.
Dengan pernyataan tersebut tentu jadi kabar buruk buat PDIP, soalnya kader mereka juga harus membelot dari pilihan partai yang belum juga jelas mau mengusung siapa.
Sampai saat ini belum ada kabar jelas apakah PDIP akan mendukung menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution atau tidak. Tapi suara kader PAC sudah tegas ingin mendukung Akhyar yang sudah pindah ke partai Demokrat.
Ini menjadi masalah tentunya karena kader PDIP di Medan tidak solid. Padahal, soliditas partai akan menunjang keberhasilan partai kedepannya.
Soliditas kader di seluruh Indonesia adalah kunci memenangkan sebuah kontestasi. Lihatlah kita bangsa Indonesia ini, kalau kita bersatu seluruh bangsa Indonesia, tidak terpecah belah, saling mendukung, toleran dan saling menyayangi, maka kita bisa menuju bangsa besar, maju, aman, nyaman dan sejahtera.
Sampai sekarang, Indonesia masih tetap kokoh sebagai sebuah negara karena kita bersatu meski kadang terjadi kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan. Tapi, itu masih bisa diselesaikan dan seluruh bangsa siap untuk mempertahankan kemerdekaan, keamanan dan kenyamanan bangsa dan negara.
Begitu juga dengan sebuah partai politik maupun organisasi kemasyarakatan di Indonesia. Kalau mau maju, mau berjaya dan mau disegani, maka caranya adalah bersatu ataupun solid.
Kalau kader PDIP di PAC Medan dikabarkan membelot mendukung Akhyar yang sudah jadi kader Demokrat, sama saja soliditas para kader terkikis.
Bagaimana mungkin, kader PAC dukung partai lain sedangkan DPP PDIP mendukung calon walikota lain di Medan. Disitu ada ketimpangan yang bisa menyurutkan atau menjatuhkan suara calon yang diusung oleh DPP PDIP.
Pada intinya, untuk pilwalkot Medan PDIP akan sulit memenangkan calon pilihannya di pilwalkot Medan.Â
Cara terbaik untuk mencegah itu adalah DPP PDIP dan DPD PDIP bisa tegas dan merangkul kader di PAC untuk tetap solid dan mau mendukung keputusan partai.Â
Kalau masih tetap membangkang maka harus ada ketegasan yang diberikan agar wibawa partai tetap terjaga. Itu cara terbaik yang dapat diambil meski belum jelas PDIP mengusung Bobby Nasution atau tidak. Tapi, saat ini prediksi PDIP akan mendukung Bobby Nasution.
Kita tunggu saja kemana suara PDIP akan berlabuh. Yang paling penting, selesaikan masalah keterbelahan di PAC PDIP di kota Medan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H