Pasca demo RUU HIP beberapa hari lalu menjadi sebuah refleksi buat kita semua, apa sebenarnya yang harus kita lakukan untuk memperbaiki negeri ini.
Bagi penulis, kita harus sama-sama menyadari pertama, pemerintah kita untuk mendengarkan aspirasi rakyat terlebih dahulu. Kepentingan rakyat diatas kepentingan apapun.
Kedua, masyarakat juga tidak langsung menghakimi dan mengintervensi pemerintah tanpa mengetahui jelas apa motif dan isi dan alasan sebuah kebijakan.
Kedua hal itu penting sekali agar kita tidak asal berbicara tanpa tahu apa yang sebenarnya dan agar pemerintah kita juga paham keinginan rakyatnya.
Terkait itu, ada hal menarik juga yang dikatakan Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal PDI-P saat menghadiri ulang tahun ke-22 Partai Bulan Bintang di Jakarta Selatan.
"Sekarang, demo dulu baru membaca, kadang bahkan tidak membaca sama sekali, kata Hasto dilansir dari Tempo.co, 18/7/2020.
Hasto juga mengatakan belakangan ini banyak pihak yang bertindak atas nama kepentingan politik tanpa mendalami dulu apa yang sebenarnya terjadi. Ia mengatakan ini khususnya yang membenturkan Pancasila, Islam dan menyangkut Bung Karno.
"Masa karena kepentingan politik, kami disebut komunis? Ini perlu kita luruskan, ujar Hasto.
Atas dasar pernyataan tersebut menjadi penting buat kita untuk mengutamakan, mengetahui atau berpikir atau membaca dulu baru bertindak.
Jangan suka sekali mengandalkan emosi daripada tahu dulu konteks persoalan. Itu yang diharapkan seorang Hasto sebenarnya bagi kita.
Memang tak jarang kita temui orang-orang yang cepat menyimpulkan daripada mengkroscek terlebih dahulu kebenaran. Begitulah kondisi negeri kita.