Saya akui bahwa semua orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya tapi jangan sampai kami ditinggalin begitu saja. Saya sendiri sudah nyaman berinteraksi dengan Pak Felix Tani dengan memakai gaya bahasa Batak yang merupakan bahasa daerah kami agar kekompakan makin kuat.
Ayolah jangan berhenti menulis. Bertahanlah disini. Kalau perlu, penulis senior lainnya yang sudah lama tidak menulis di Kompasiana diajak kembali menulis disini.
Kalau ada kegelisahan kita terhadap Kompasiana maupun Kompasianer maupun sistem Kompasiana yang ada, sebaiknya diungkapkan saja. Semoga ada perbaikan. Tapi jangan pergi.
Kalau pergi untuk kembali masih bagus seperti lagunya Pasto " Aku hanya pergi untuk sementara, bukan tuk meninggalkanmu selamanya. Aku pasti kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal aku pasti kembali.Â
Tapi kalau pergi tidak kembali lagi bagaimana?. Aduh, sepi akun Kompasiana ini.
Mari kita sama-sama menulis karena menulis itu bekerja untuk keabadian kata Pramoedya Ananta Toer.
Almarhum Jannerson Girsang yang juga sahabat Pak Felix Tani juga pernah mengutip peribahasa klasik "Verba Valent Schripta Manent" yang berarti apa yang terucap akan lenyap bersama angin dan apa yang tertulis akan terkenang abadi.
Semoga kita semua bisa begitu. Buat apa meninggalkan Kompasiana kalau disini bisa menulis, banyak Kers yang menyenangkan dan lucu-lucu.
Kalau ada "penulis selokan" seperti saya ini, mohon maafkan Pak Felix. Hehe. Â Janganlah jadi ditinggalkan saya dan Kompasianer lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H