Isu-isu reshuffle yang dinyatakan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu menunjuk pada beberapa menteri.
Selain Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, ada juga Menkumham Yasonna Laoly dan paling hangat juga Menteri BUMN Erick Thohir.
Erick Thohir tak terlepas dari sorotan publik. Erick mengaku ada beberapa pihak yang berusaha menjatuhkan sepak terjangnya di BUMN.
"Silakan saja buktikan kalau saya yang menggerakkan. Ada bansos (bantuan sosial) yang ada foto saya, silakan buktikan," ungkap Erick Thohir.
Atas pernyataan itu, siapakah yang ingin "menjegal" Erick Thohir sebagai Menteri BUMN?. Sangat keterlaluan memang ketika ada tuduhan-tuduhan seperti itu.
Padahal, belum tentu Erick Thohir yang melakukan hal tersebut. Harus ada bukti-bukti yang cukup sebenarnya untuk menguatkan tuduhan-tuduhan tersebut.
Seorang Erick Thohir pun yang kita lihat kerjanya bagus. Mereformasi BUMN dengan mengganti para direksi dan komisaris yang dinilai kurang baik dalam bekerja.
Apa yang dilakukan Erick Thohir itu layaknya sangatlah bagus karena mereformasi BUMN memang harus dimulai dari pimpinan BUMN itu dan merembet nantinya ke reformasi anggota atau pegawai BUMN.
Seorang pimpinan BUMN harus bisa lebih aktif bekerja, lebih bijak dan lebih aktif mengawasi kinerja para anggota, staf atau pegawainya demi pekerjaan yang lebih aktif dan menguntungkan BUMN itu sendiri.
Sosok Erick Thohir sudah memikirkan sebenarnya langkah-langkah agar BUMN lebih menumbuhkan dan mengembangkan perekonomian dari sektor BUMN yang ada. Jadi, tidak beralasan sebenarnya ingin mereshuffle beliau.
Apalagi dengan cara-cara yang tidak baik dan cenderung merusak citranya. Bisa-bisanya oknum yang diduga beliau mengaitkan bansos dengan dirinya tanpa ada pembuktian yang jelas dan kuat serta bisa dipertanggungjawabkan.