Partai Gerindra akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Hal itu terkait kebijakan ekspor benih lobster yang merupakan kebijakan dari Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Edhy Prabowo merupakan kader dari partai Gerindra sekaligus adik dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Akan tetapi, kebijakannya terkait ekspor lobster dikaitkan dengan partai Gerindra itu sendiri.
Bayangkan saja, logo partai Gerindra diedit seseorang hingga gambar kepala Garuda diganti menjadi lobster.Â
Dibawah gambar lobster itu terdapat tulisan 'Gerindra, Gerakan Indonesia Raya' persis seperti yang tertulis di logo partai yang asli.
"Kami santai aja, anggap itu lucu-lucuan dari orang yang merasa terganggu dengan kebesaran Gerindra saat ini," kata juru bicara Gerindra Habiburrokhman dilansir dari detik.com, 10/7/2020.
Kebesaran hati
Penulis melihat kebesaran hati dari partai Gerindra menerima gambar-gambar itu. Padahal, sebenarnya itu sangat menggelisahkan. Tapi Gerindra mencoba  lapang dada menerimanya.
Yang menjadi bahan kritikan adalah Edhy Prabowo tetapi jadi partai Gerindra yang kena batunya. Sangat disayangkan memang.
Harusnya dikritik itu Edhy Prabowo bukan Gerindra secara keseluruhan. Namun apa boleh buat, masyarakat sudah sangat bebas untuk berpendapat dan mengeluarkan ekspresinya.
Kebesaran hati Gerindra juga patut kita apresiasi karena tidak mau memperbesar masalah dengan melaporkan ke pihak kepolisian atas gambar tersebut.
Biasanya, kalau kita lihat saat ini, banyak sekali masyarakat, tokoh, pejabat dan lainnya yang diserang pribadinya langsung melapor ke polisi. Hal itu makin memperumit keadaan.