Setelah kemarahan Presiden Jokowi kepada para menterinya sewaktu rapat kabinet beberapa waktu lalu, kali ini digelar juga rapat kabinet lanjutan.
Presiden Jokowi menyampaikan pada rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta pada Selasa 7 Juli 2020, yakni:
"Kerja lebih keras dan kerja lebih cepat. Itu yang saya inginkan pada kondisi sekarang ini. Membuat Permen (Peraturan Menteri) yang biasanya mungkin 2 minggu, ya, sehari selesai. Membuat PP (Peraturan Pemerintah) yang biasanya sebulan, ya, 2 hari selesai, itu loh yang saya inginkan," ujar Jokowi dilansir dari Tempo.co, 8/7/2020.
"Kita harus ganti channel dari ordinary pindah  channel ke extraordinary. Dari cara-cara yang sebelumnya rumit, ganti channel ke cara-cara cepat dan cara-cara yang sederhana," kata Jokowi.
Dengan pernyataan itu maka dapat kita katakan para menteri harus lebih kerja keras lagi. Jangan suka menunggu dan menunggu. Apalagi berpikir sesuatu hal yang tidak perlu.
Apa yang sudah ada dalam pikiran sebaiknya dikeluy dalam bentuk kebijakan. Apa yang sudah direncanakan sebaiknya dikeluarkan. Tidak menunggu waktu yang tepat. Hal itu agar pekerjaan cepat selesai.
Selanjutnya, para staf, pegawai atau anggota di kementerian dan berbagai cabang di daerah dipacu dalam menerapkan pelayanan publik yang terbaik.
Ajak mereka untuk lebih cepat bekerja dan kasih aturan tegas bahwa yang lambat bekerja harus mendapatkan sanksi. Para menteri juga jangan memikirkan kepentingan pribadinya atau partai politik yang dinaungi olehnya.
Kalau karena kepentingan membuat pekerjaan lambat atau karena adanya intervensi dari oknum tertentu sebaiknya dilawan dan jangan dipatuhi demi pelayanan yang lebih cepat dan terukur.
Sebagai menteri itukan adalah jabatan yang baik dan mulia karena subjek yang disasar adalah rakyat. Ketika menteri bagus dan mantap bekerja maka yang merasakan itu adalah rakyat.
Ketika rakyat senang berarti menteri telah berhasil dan dianggap sebagai pejuang nasib rakyat.