Kalau AHY jadi menteri maka beliau akan jadi lawan politik dari calon-calon Presiden lainnya. Apalagi menjadi calon lawan calon Presiden dari PDIP.
Pastinya, hal ini harus diperhatikan agar tidak salah jalan. Penulis meyakini bahwa PDIP bisa jadi tidak menginginkan AHY masuk kabinet Jokowi.
Pasalnya, kata Qodari, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi sudah telanjur sakit hati pada partai Demokrat, sehingga kecil peluang AHY masuk kabinet.
Ditambah lagi, dalam pemilu 2019 lalu, Demokrat justru menjadi pendukung Prabowo Subianto. Jadi, itu semakin kecil jalak AHY masuk dalam jajaran menteri.
Harapannya memilih menteri tidak melihat partai ini kawan dalam perjuangan saat pemilu kemarin dan tidak ingin menambah-nambah koalisi agar pemerintahan sunyi dari kritikan. Tapi lihat hal besar yang ingin diperjuangkan bagi rakyat Indonesia.
Tak perlu banyak menggaet dukungan politik karena Presiden Jokowi juga tidak akan mencalonkan diri lagi di 2024. Saatnya Presiden Jokowi melepas segala apa yang beliau pikirkan dan siapkan demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Kalau boleh profesional atau ahli diperbanyak dalam jajaran menteri. Presiden Jokowi harus all out periode ini dalam bekerja. Masih banyak program dan kebijakan yang terbengkalai akibat Pandemi Covid-19. Lawan Pandemi sampai akhir, lalu bergerak lagi pembangunan infrastruktur darat, laut, udara dan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H