Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Saya Setuju Rocky Gerung Jadi Menkumham, tapi Syarat "Ngawur' Dicabut

5 Juli 2020   22:33 Diperbarui: 5 Juli 2020   22:25 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Rocky Gerung menjadi pemberitaan hangat saat ini, karena pernyataannya yang mau jadi Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham hasil reshuffle. Tapi, syarat yang dimintanya bagi penulis "ngawur".

Hal itu diungkapkan Rocky Gerung saat moderator dalam webinar bertajuk 'Reshuffle: Siapa Layak Diganti dan Menggantikan?' menanyakan kesiapan Rocky Gerung jika ditawari jabatan Menkumham.

"Saya mau," kata Rocky Gerung. "Jadi Menkumham harus punya hak diskresi mengeluarkan undang-undang untuk pembubaran kabinet. Jadi sebagai Menkumham saya akan keputusan pertama membubarkan kabinet."

"Dalam negosiasi tukar tambah saya akan bilang kasih saya kewenangan sebagai Menkumham atas nama hak asasi manusia saya buat Perppu pembubaran kabinet, " kata Rocky Gerung dilansir dari Tribunnews.com, 4/7/2020.

Setuju

Pasti kita menunggu mengapa saya setuju jika Rocky Gerung jadi Menkumham. Jawabannya adalah karena Rocky Gerung yang saya perhatikan dan cermati memang benar-benar pakar logika dan pakar filsafat.

Setiap Rocky bicara itu pasti ada landasan teori yang disampaikan dipadukan dengan logika-logika yang sulit dipikirkan nalar. Selalu kalau berdebat dengan Rocky, kita akan terdiam terpukau dan lawan debat sering terdiam tanpa kata.

Nah, saya pernah berpikiran sejenak, andai Rocky jadi menteri atau berada di pemerintahan pasti banyak hal-hal logis yang beliau sampaikan untuk memperbaiki negeri ini.

Karena itu, andai Rocky Gerung jadi Menkumham, bisa jadi akan memperbaiki sistem hukum dengan memakai logika hukum yang logis.

Cuma, persoalannya adalah apakah Rocky bisa mengeksekusi teori dan logika itu pada rakyat dan negara ini?.

Itu menjadi pertanyaan penting. Banyak orang cerdas tapi sulit untuk mengeksekusi agar dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ada seseorang yang gagasan cemerlang dan orang lain yang mengeksekusinya. Itu pasti pernah kita temukan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, saya pingin juga Rocky masuk kabinet dan bisa mengeksekusi apa yang dia sampaikan tersebut.

Jadi, membaca pemberitaan mengenai Rocky Gerung mau jadi Menkumham, maka saya seratus persen setuju dengan pernyataan beliau itu dengan alasan diatas.

Ngawur

Sangat disayangkan memang, dibalik setujunya saya tersebut, tapi Rocky Gerung malah meminta Syarat yang "ngawur". Bagaimana mungkin seorang Menkumham membuat Perppu dan membubarkan kabinet?. Aneh-aneh saja.

Perppu adalah produk hukum dari Presiden dalam hal kegentingan dan keadaan memaksa dan diajukan kepada DPR sebagai wakil rakyat. Tak mungkin seorang Rocky diberi kebebasan menerbitkan Perppu dan membubarkan kabinet. Hancur sudah nanti negara kita ini karena menteri melakukan tindakan kesewenang-wenangan.

Lebih baik, saran saya Rocky Gerung menarik syarat "ngawur" tersebut dan karena amanah rakyatlah membuat beliau mau jadi Menkumham.

Andai tidak ada syarat tadi diajukan Rocky, maka saya pertama sekali setuju Rocky Gerung jadi menteri kabinet Jokowi. Saya ingin melihat perubahan apa yang dilakukan seorang Rocky bagi negara ini.

Saya ingin melihat gebrakan seorang filsuf untuk negara ini. Kita tahu bahwa filsuf adalah mereka yang punya logika, daya pikir dan gagasan bagus hasil perenungan-perenungan mendalam disertai banyak bacaan dalam mengambil keputusan dan kesimpulan.

Andai Rocky duduk di pemerintahan maka sangat mungkin hasilnya bagus asal dia bisa mengeksekusi dengan baik, tegas dan berintegritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun