Sangat banyak saat ini profesional yang di luar parpol bisa diajak kerjasama dalam proses menata pemerintahan. Banyak yang cerdas, punya sepak terjang dan karier yang bagus.
Sebaiknya, Presiden Jokowi memilih profesional atau ahli tersebut. Gampang kok milihnya, tinggal koordinasi saja antar menteri, lembaga negara maupun pengusaha dan universitas, siapa yang layak dari profesional masuk kabinet.
Tak perlu dibanyakin dari partai politik. Nanti pikiran rakyat ada maksud tertentu atau bagi-bagi jabatan tapi kinerja pas-pasan.
Saat ini yang dibutuhkan adalah menteri yang sanggup memenuhi ekspektasi masyarakat. Menteri yang mampu merealisasikan arahan, kebijakan dan program Presiden Jokowi kearah yang lebih baik.
Jadi, Presiden harus matang-matang memikirkan reshuffle kabinet dan nama menteri pengganti. Penulis berharap saatnya diberi kesempatan luas bagi profesional untuk bekerja di pemerintahan.
Penulis kasih satu contoh menteri dari kalangan profesional atau diluar parpol yang kinerja bagus yaitu Menteri Pekerjaan Umum, Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan ada beberapa lagi yang bagus kinerjanya.
Daripada AHY yang dikatakan antiklimaks tadi, lebih baik dari profesional bukan?. Alangkah baiknya Presiden Jokowi mendengarkan masukan dari Yunarto dan pengamat lainnya.
Dan, semoga tulisan ini bermanfaat pula sebagai masukan andai reshuffle dilakukan. Andai pun tidak dilakukan reshuffle, ya tidak masalah jugaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H