Akibat dari kemarahan Presiden Jokowi waktu lalu di rapat kabinet membawa  banyak pihak memberi komentar. Ada komentar yang mengatakan wajar saja dan ada pula yang mengatakan tidak seharusnya kemarahan itu dipublikasikan serta banyak lagi dari para politisi kita.
Kali ini, datang lagi komentar atas pernyataan Presiden Jokowi yang begitu marah terhadap menteri dalam kabinetnya yang dinilai tidak maksimal dalam bekerja.
Amien Rais yang merupakan mantan politisi senior Partai Amanat Nasional (PAN) angkat bicara soal itu.
Amien menyebut masih ada waktu bagi Presiden untuk memperbaiki kinerjanya dengan melakukan reshuffle kabinet.
"Jadi ini masih ada sisa waktu, kalau mau reshuffle ya reshuffle, tapi jangan pilih yang begitu lagi. Dan harus cepat. Kalau tidak, ya sudah begini saja apa adanya. Tapi saya ingatkan ya pada Pak Jokowi itu, ya. Lihatlah nasib Pak Harto dulu," ujar Amien Rais dalam sebuah video Wawancara yang diunggah di akun Instagram resminya.
Atas pernyataan itu, penulis ada yang sepakat dan ada yang tidak. Yang sepakat itu saat beliau menginginkan Presiden Jokowi agar Me-reshuffle menterinya untuk kebaikan negara.
Reshuffle memang untuk kebaikan. Segala ada kekurangan dari para menteri ketika sudah ditegur berkali-kali tapi tidak ada perubahan juga layak untuk direshuffle.
Kalau untuk rakyat memang harus berani mengambil tindakan. Apalagi Presiden Jokowi mengatakan juga bahwa beliau berani mempertaruhkan reputasi politiknya.
Berarti itu sudah sangat tegas sekali bahwa untuk kepentingan rakyat dan keselamatan serta kesejahteraan rakyat maka apapun akan dilakukan oleh seorang Presiden.
Saat ini, Presiden Jokowi sedang diuji oleh Pandemi Covid-19 agar lebih siap mengambil kesimpulan dan solusi dari pernyataan saat sidang kabinet Indonesia tersebut. Isu-isu reshuffle sedang menguat dan sepertinya dinanti. Tinggal kita lihat bagaimana kesiapan dan kematangan beliau memilih menterinya yang terbaik.
Selanjutnya, penulis yang tidak sepakatnya dengan pernyataan Amien Rais adalah ketika mengaitkan pemerintahan Jokowi dengan Pak Soeharto.