Penulis melihat juga bahwa kemarahan kemarin adalah bentuk pelajaran berharga. Para menteri jadi tahu menggunakan anggaran untuk mengatasi Pandemi ini. Para menteri jadi tahu apa sebenarnya yang harus digunakan dan dilakukan.
Yang penting juga, penggunaan anggaran secara transparan. Tidak ada main mata atau cara-cara korup yang dilakukan. Itu Saja.
Dalam sebuah pemberitaan juga Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan mengatakan bahwa sudah sering Presiden Jokowi mengingatkan para menterinya agar lebih aktif dan lebih baik dalam pekerjaannya.
Itu membuktikan bahwa kemarahan itu sebagai wujud kekesalan yang manusiawi sekaligus peringatan secara terus menerus kepada menteri agar lebih membuka mata.
Tak perlu juga dipikiri apa yang disampaikan Presiden waktu lalu. Para menteri harus semakin berkembang saja, semakin maju dan semakin peka terhadap penderitaan rakyat.
Buat politisi juga tak perlu membuat ramai lagi berita mengenai pidato maupun kritikan keras Presiden tersebut. Semoga kita bisa memaklumi dan tak beropini lebih dalam dan lebih luas lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H