Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fahri: Pemerintah Kelabakan di Masa Pandemi, Benarkah Demikian?

26 Juni 2020   14:40 Diperbarui: 26 Juni 2020   14:43 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CNN Indonesia/Andry Novelino

Di masa Pandemi Covid-19 banyak sekali kritikan datang terhadap pemerintah. Kali ini dari politisi partai Gelora Fahri Hamzah.

Fahri menilai pemerintahan Jokowi kelabakan selama Pandemi virus Corona. "Mereka ini agak kelabakan, memang kelabakan," kata Fahri dilansir CNN Indonesia, 26/6/2020.

Fahri mengkritik dua persoalan di pemerintahan yakni dapur dan operator yang digunakan Jokowi kurang maksimal.

Dapur yang dia maksud adalah setingkat menteri sekretaris negara, Menseskab, kepala badan intelijen, Polri dan TNI. Operator maksudnya adalah menteri koordinator.

Benarkah demikian?

Pertanyaannya adalah benarkah demikian bahwa pemerintah kelabakan menghadapi Pandemi Covid-19?.

Kalau kelabakan sebenarnya tidak. Tapi ada kekurangan iya. Maksudnya begini, kalau istilah kelabakan itukan kebingungan maupun tergesa-gesa. Padahal pemerintah kita tidak demikian.

Kalau diistilahkan kebingungan berarti sulit berbuat apa-apa atau tidak tahu berbuat apa-apa karena bingung. Namun, kita lihat saja setelah virus Corona mewabah di Indonesia, pemerintah kita lihat langsung memberikan edukasi agar masyarakat tidak langsung berinteraksi dengan orang lain.

Dan, orang terinfeksi langsung dibawa ke rumah sakit terstandar menangani virus Corona. Sampai pada akhirnya dijadikan wisma atlet di Jakarta sebagai tempat perawatan pasien positif Covid-19. Dibentuk juga Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Dari kondisi itu, apakah itu disebut kelabakan?  Tentu tidak. Kalau kelabakan pasti sulit mencari cara melakukan pencegahan terhadap pasien positif Covid-19.

Buktinya pemerintah kita tidak demikian. Pemerintah cepat tanggap menangani pasien.

Lagipula, di setiap negara di dunia pun kesulitan ketika ribuan orang positif Covid-19. Indonesia pun demikian tapi tidak kelabakan apalagi menyerah.

Yang terjadi saat ini pemerintah memiliki kekurangan. Bagi rakyat tidak memuaskan kinerja pemerintah menangani Pandemi Covid-19. Tetapi, itu tidak jadi masalah dan mengatakan kegagalan. 

Terpenting itu, ada niatan pemerintah membantu dan memberi perhatian bagi masyarakat terdampak.

Pasien yang meninggal juga dimasukkan dalam peti dibungkus plastik agar tidak menyebar ke yang lain sekaligus dikuburkan secara layak..

Indonesia tidak seperti Ekuador yang waktu lalu diberitakan menelantarkan pasien yang sudah meninggal dunia akibat virus Corona di jalan. Itu lebih berbahaya.

Kalau kita tidak demikian. Kita lebih terancang dan sistematis dalam menerapkan protokol pemakaman dan perawatan pasien.

Sebagaimana pun lelahnya tenaga medis tetap mereka siap merawat kalau ada pasien positif Covid-19. Itu yang terbaik.

Karena itulah, pendapat maupun pernyataan Fahri Hamzah itu tidak benar menurut penulis. Pemerintah tidak kelabakan dan para menterinya. Cuma ada program yang tidak tepat sasaran.

Apa yang dihimbau dan diperintahkan Presiden Jokowi dilaksanakan tapi ada kekurangan. Kalau kelabakan pasti tidak tahu apa-apa yang akan diperbuat.

Dan, paling penting juga, sampai saat ini Pandemi Covid-19 belum berakhir berpengaruh juga terhadap kedisiplinan rakyat itu sendiri. Banyak rakyat yang ngeyel atau tidak patuh protokol kesehatan. Mau melakukan sesuai kehendak sendiri sehingga ada-ada saja yang terinfeksi virus Corona.

Sebab itu, jangan juga menyalahkan pemerintah saja, tapi kita bantu terus agar tidak gagal apalagi kelabakan menangani Pandemi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun