Pernyataan politisi partai Gerindra Arief Poyuono yang mengatakan isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia tidak ada. Itu dihembuskan oleh pihak yang disebutnya "Kadrun".
Atas pernyataan itu, Poyuono diingatkan Habiburokhman tidak sembarangan bicara dan pernyataan itu tidak mewakili Gerindra.
Oleh karena itu, penulis pribadi berpendapat apa yang diungkapkan Poyuono itu akan merugikan dirinya sendiri dan partainya.
Teguran dari partai Gerindra membuktikan Poyuono akan bisa dapat sanksi dan partai mereka pun akan diserang oleh netizen maupun masyarakat.
Sebab itu, sebenarnya tak perlu lagi mengungkit-ungkit isu PKI yang sudah lama mati.
Itu hanya permainan politik yang dilakukan untuk menjatuhkan lawan politik lainnya.
Kita tahu isubPKI itu sudah lama dilemparkan ke Presiden Jokowi sebelum pemilu 2019 lalu sampai panasnya kampanye pilpres pun masih terdengar.
Berkali-kali Presiden Jokowi sudah mengatakan tidak ada kaitan dengan itu. Maka dari itu, kita sudahi saja semuanya ini.
Jangan lagi diungkit-ungkit isu tersebut karena sudah sama-sama kita tolak dan usir dari negeri yang besar dan alam demokrasi yang terjaga ini.
Masyarakat pun jangan pernah bicara lagi mengenai kebangkitan PKI. Jangan pernah terbawa-bawa oleh isu ini dan membicarakannya lagi karena itu tidak relevan lagi.
Sekarang, kita fokus pada Pancasila sebagai pemersatu bangsa. Tak perlu lagi keluar kata-kata atau isu-isu PKI lagi agar hidup kita semakin tenang di negeri yang alam demokrasinya baik ini.
Pada saat ini, seluruh bangsa Indonesia diminta fokus pada isu-isu masa kini dan masalah saat ini bukan pada isu masa lalu.
Kita sekarang berhadapan dengan Pandemi maka selesaikan dulu Pandemi ini baru masalah lain. Tak perlu memunculkan masalah baru karena itu akan merepotkan kita juga.
Sebab itu, kita sudahi isu-isu PKI. Indonesia memiliki ideologi Pancasila sebagai pedoman dan pandangan hidup bangsa saat ini.
Pancasila yang menguatkan kita. Pancasila juga yang menyatukan kita sehingga negara Indonesia ini tidak bertengkar satu dengan lainnya tapi kita bisa menyelesaikan beragam masalah dengan bersama-sama.
Sekarang pikirkanlah nasib bangsa yang menderita dan tersiksa akibat dampak buruk Pandemi Covid-19. Pikirkan nasib bangsa lima tahun, sepuluh tahun sampai berpuluh tahun berikutnya. Untuk apa lagi membahas isu-isu seperti itu.
Semoga masyarakat, politisi, pejabat negara dan lainnya bisa memahaminya. Tak perlu mengungkit-ungkit lagi isu itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H