Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membiasakan Diri Tidak Meminta Maaf Saat Sedang Emosi

17 Juni 2020   23:38 Diperbarui: 17 Juni 2020   23:30 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Karena memang manusia bukanlah orang yang sempurna. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan yang Maha Esa.

Karena itu, ketika kita melakukan salah, maka segeralah meminta maaf dan berubah. Itu yang terbaik. Akan tetapi, ketika kita akan meminta maaf, maka tunggu hati tenang dulu, pikiran tenang agar maafnya pun tulus.

Banyak kita lihat di kehidupan ini, misalnya ada seorang teman berkelahi dengan teman lainnya karena sesuatu masalah. Ketika orang lain melihat, maka langsung dilerai atau dipisahkan.

Pada saat itu pula, sering langsung keduanya yang berkelahi untuk saling meminta maaf, padahal pada saat itu hati sedang marah dan pikiran sedang kacau balau.

Ketika disuruh minta maaf maka yang terjadi maafnya tidak tulus dan tidak sesuai keinginannya. Itu bisa jadi akan mengulangi kesalahan yang sama dari keduanya.

Ketika ingin meminta maaf, alangkah baiknya hati, pikiran dan bibir satu arah ingin mengatakan ketulusan tidak berbuat kesalahan yang sama.

Misalnya, penulis pribadi ketika sedang marah besar sangat sulit untuk langsung meminta maaf karena hati dan pikiran masih kacau.

Dan, sering juga kata maaf hanya dalam hati dan pikiran saja serta berusaha tidak melakukan hal yang sama.

Paling penting lagi, ketika berbuat salah, maka jangan lupakan meminta maaf entah dalam waktu yang lama maupun tidak. Hal itu agar tidak ada penyesalan di kemudian hari.

Kadangkala penyesalan selalu datang terlambat. Ketika orang yang kita lukai sudah tiada, disitulah kita sering menyesal atas segala kesalahan.

Contohnya, ketika kita berbuat salah kepada orangtua tetapi tak kunjung meminta maaf dan ketika orangtua sudah meninggal, apakah tak ada penyesalan dalam diri kita?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun