Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Zaman Sekarang Kerjaannya Hanya Main Gawai, Tahukah Dampak Buruknya?

17 Juni 2020   08:46 Diperbarui: 17 Juni 2020   09:24 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gawai atau gadget ataupun handphone menjadi primadona bagi anak-anak sekitar umur 4-10 tahun. Pasalnya, setiap kali penulis selalu melihat anak-anak asik dengan gawainya masing-masing.

Bahkan, kalau anak menangis, cara mendiamkannya adalah dengan memberikan gawai kepada anak. Cukup gampang bukan?.

Cara-cara begini yang salah. Padahal, sadarkah orangtua dampak buruk dari pemberian gawai terhadap anak secara terus menerus?.

Dilansir dari JPNN.com, 16/6/2020, bahaya gawai untuk kesehatan mata, seperti sindrom mata kering, rabun jauh, mata gerah dan degenerasi sel retina.

Selain itu, sadarkah orangtua pemberian gawai secara rutin pada anak akan menyebabkan anak kecanduan gawai sehingga setiap saat main gawai dan tak mengingat tugasnya untuk belajar?.

Cobalah kita lihat bagaimana kalau anak diberi gawai akan lupa dengan tugasnya belajar. Asik main permainan dari gawai. Disuruh belajar malah tidak mau. Gawai diambil malah nangis.

Karena itu, generasi kita akan jadi generasi gawai. Tingkat pengetahuannya rendah dan cenderung yang ada dipikirannya hanya gawai.

Anak zaman sekarang, kerjaan hanya main gawai. Kasihan sekali penulis melihatnya. Sampai-sampai di lingkungan sekitar penulis melihat langsung bagaimana anak marah kepada orangtuanya karena tidak diberi gawai.

Handphone lagi di charger tapi si anak terus memainkan gawai dengan nikmatnya. Sungguh menyedihkan sekali.

Tak tahu juga apakah orangtua anak senang dengan keadaan ini sehingga tidak melarang anak bermain gawai sampai pikirannya hanya kesitu.

Inilah potret kehidupan masa kini yang dimana kecanggihan teknologi mempengaruhi mental, pikiran dan hati generasi muda.

Berbeda dengan zaman dahulu, dimana tidak ada gawai. Orang-orang hanya pulang sekolah ke ladang maupun bermain dengan teman sejawat seperti main kelereng, main layang-layang, main petak umpet, dan banyak lagi permainan tradisional yang ada di Indonesia.

Era modern menggerus era dahulu sehingga anak-anak sudah lupa nikmatnya bermain dengan teman permainan tradisional yang sejak dulu sudah ada.

Sangat disayangkan sekali. Apakah dengan adanya tulisan ini, orangtua akan berubah dan tidak memberikan keleluasaan terhadap anak bermain gawai?.

Kita tak tahu juga. Akan tetapi, orangtua jangan abai terhadap keadaan ini. Jangan meremehkan bahaya gawai buat anak. Tak perlu terlalu dini memperkenalkan gawai kepada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun