Sosok Komika atau Stand Up Komedian Bintang Emon yang viral melalui video singkat di Instagramnya mengenai sorotan terkait tuntutan rendah terhadap penyiram Novel Baswedan mendapat serangan.
Serangan itu melalui media sosial yang menyatakan bahwa Bintang pemakai narkoba. Dilansir dari Tempo.co, 15/6/2020, sejumlah akun menyebarkan narasi bahwa Bintang Emon pengguna narkoba.
Tempo berusaha menghubungi stand up comedian itu melalui pesan di akun Twitter dan Instagramnya, tetapi belum ditanggapi.
Namun melalui tangkapan layar Twitter yang beredar, Bintang menulis, "Ahahahay udah mulai ada yang bandel ke email kerjaan, akun kakak, akun manager.
Atas kejadian itu tak bisa dibiarkan begitu saja. Harus ada proses hukum yang diambil karena jika tidak benar Bintang pernah pakai narkoba, maka itu dikategorikan hoaks dan pencemaran nama baik.
Kita masyarakat Indonesia bisa belajar dari Bintang Emon yang mengkritik dengan gayanya sendiri. Sangat unik dan penuh komedi.
Bintang berani mengkritik dengan kata halus dan sopan. Tidak ada menuduh siapa-siapa dibalik ringannya tuntutan terhadap kasus Novel dan tidak ada kata-kata kebencian yang keluar apalagi menyerang pemerintah.
Bintang Emon adalah sosok pengkritik yang cerdas dan bisa dijadikan contoh juga dalam mengkritik. Bintang Emon hanya mengeluarkan apa isi hatinya terhadap keadilan hukum di Indonesia tanpa menyakiti siapapun dan mengintervensi kasus Novel.
Apa yang dikatakan Bintang agar pemerintah bisa melihat kasus Novel secara terang dan mungkin bisa ambil tindakan demi penegakan hukum yang tegas.
Akan tetapi, mengapa seorang Bintang sampai diserang balik seperti kata-kata bohong yang diarahkan terhadapnya?. Ini menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi demokrasi kita.
Bagi penulis, cara mengkritik Bintang lain dari yang lain. Berbeda dengan cara mengkritik para politisi di luar pemerintahan atau oposisi yang kadang sangat tendensius.
Bintang memakai kata-kata yang baik. Tidak politis dan cenderung membela dengan berbagai argumen menarik dan masuk akal.
Kalau serangan yang mengarah ke Bintang dibiarkan begitu saja, maka itu bisa jadi preseden buruk bagi demokrasi kita.
Rakyat yang melihat informasi ini pun akan berkata negatif dan bisa jadi menuduh orang dibalik serangan kepada Bintang Emon.
Kalau boleh, laporkan saja serangan ke Bintang kepada polisi yang berwenang untuk itu. Kalau dibiarkan akan menjadi bibit-bibit baru bagi ketidakadilan dan akan negatif bagi Indonesia sebagai negara hukum.
Tentu kita tidak menginginkan hal yah demikian. Kita ingin hidup dengan penuh keteraturan. Hidup dengan aman dan nyaman, tidak ada yang menganggu. Dan, hidup di alam demokrasi yang memberikan kebebasan berpendapat dan berekspresi secara luas tanpa harus menyakiti.
Seluruh masyarakat Indonesia dapat belajar dari Bintang Emon yang penulis suka dengan cara dia mengkritik. Itu dapat dijadikan contoh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H