Selama belajar dari rumah di tengah Pandemi Covid-19, orangtua sangat berperan besar dalam mengajari anak dan mengawasi anak belajar dari rumah.
Meski belajar dari rumah dapat disaksikan di televisi dan internet, tapi tetap orangtua yang mendidik dan mengajari ketika anak tidak tahu pelajaran yang diterangkan di televisi.
Kadangkala, orangtua sendiri pun bosan, tidak sabar dan sulit mengajari anak selama di rumah. Akibatnya anak dimarahi-marahi, dibentak karena terbawa emosi.
Dijelaskan salah satu faktor menyebabkan orangtua kurang sabar dan sulit mengendalikan diri dilansir dari Republika.co.id,  10/6/2020 adalah karena orangtua yang dirumahkan dari perusahaan tempat dia bekerja hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga pemasukan berkurang.
Faktor lain penulis cermati di sekitar lingkungan dan kehidupan pribadi adalah orangtua kesulitan mengajari anak atau kurang sabar dikarenakan anak tersebut susah sekali mengerti apa yang diterangkan atau dijelaskan oleh orangtua mengenai pelajaran sekolah.
Kalau penulis pribadi pernah merasakan itu, dimana sewaktu diajari orangtua susah sekali mengerti penjelasan orangtua tentang pelajaran.
Berkali-kali dijelaskan tapi sulit sekali dicerna hingga akhirnya harus dimarahi-marahi, dibentak bahkan dipukul.
Itu juga diakibatkan lepasnya pengendalian diri orangtua saat mengajari anak. Padahal semua anak itu berbeda-beda tipenya. Ada yang susah diajari, tingkat kepintarannya rendah dan lainnya.
Ada anak yang cerdas dan cepat menangkap setiap penjelasan yang ada. Sebab itulah, setiap anak berbeda-beda. Tidak semua sama.
Makanya, menjadi seorang guru itu sangat sulit karena beragam karakter pada siswanya. Ada yang gampang diajari, ada yang sulit, ada juga yang nakal, ngeyel dan melawan serta banyak lagi tipenya.
Melihat situasi itu, kadang guru emosi sampai memukul anak didiknya atau siswanya padahal memukul sudah dilarang di dunia pendidikan karena ada Hak Asasi Manusia (HAM).
Itulah kesulitan menjadi seorang guru. Tetapi, kalau anak diajari orangtuanya, bisa saja dicubit dan dimarahi karena anak sendiri.
Selain itu, ada pula orangtua yang tak terbiasa mengajari anaknya layaknya seorang guru. Kalau tak terbiasa mengajari anak biasanya gampang emosi.Â
Perlu latihan keras dan berpengalaman dalam mengajari anak agar tidak kesulitan nantinya.
Meski begitu, usahakan belajar untuk mengetahui cara mengajari anak dengan baik. Bagaimanapun orangtua adalah guru terbaik buat anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H