Penurunan tingkat kepercayaan publik pun tidak terlalu menurun drastis. Sedikit saja penurunannya. Sebab itu, pemerintah terus saja bekerja keras.
Lakukan inovasi-inovasi lebih dari sebelumnya. Berbenah dan berbenah itu yang layak dilakukan pemerintah.
Jadikan survei itu bahan evaluasi saja, dan bertanya pada diri sendiri, apa salah pemerintah?. Apa kekurangan pemerintah selama ini? Dan apa yang harus dilakukan pemerintah.
Itu harus menjadi introspeksi diri oleh pemerintah. Tak perlu mendengarkan komentar negatif tak ada solusi. Itu hanya membuat polemik baru saja.
Kepercayaan publik yang menurun bagi penulis dapat disebabkan kontroversi pernyataan pemerintah beberapa waktu lalu. Pernyataan dari Pak Mahfud MD, Pak Jokowi terkait berdamai dengan virus Corona dan lainnya.
Itu harus dikurangi dan pemerintah menatap masa depan sebelum dan setelah Pandemi. Bagi penulis, kepercayaan itu menurun dikarenakan melihat adanya kontroversi dan kesalahan dari pemerintah.
Masyarakat menilai pemerintah jangan banyak buat salah, tetapi dengarkan aspirasi publik yang begitu banyak agar direalisasikan.
Selanjutnya, penerapan new normal harus jadi perhatian utama. Pada intinya, new normal juga butuh ketegasan. New normal bukan berarti semua sudah normal dan kita bisa bergerak bebas.
Dan, harapan masyarakat di tengah PHK dan karyawan yang dirumahkan, pemerintah bisa berbuat banyak bagaimana masyarakat bisa bekerja kembali.
Kalau terus merasakan kehilangan pekerjaan maka disitulah kepercayaan publik akan menurun kepada pemerintah. Itu akan jadi masalah baru yang membuat tertumpuknya masalah dan tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah itu sendiri.