Debat antara Rizal Ramli dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan batal digelar. Hal itu sudah ditegaskan Rizal Ramli sendiri dalam pemberitaan di media massa.
Jadi, sia-sia sebenarnya jurus dobel kepret yang akan dikeluarkan Rizal Ramli melawan Luhut dan menteri di bidang perekonomian lainnya.
Namun, bagi penulis tidak masalah juga mau digelar ataupun tidak debat tersebut, yang penting kita tidak ribut-ribut di negeri ini, tidak ada yang "sok hebat" dan lain sebagainya.
Izinkan juga penulis sedikit memaparkan pengamatan saja siapa yang akan menang andai debat jadi digelar.
Bagi penulis kalau mencermati dari aspek debat yakni tentang utang negara di masa Pandemi, tentu yang lebih paham itu adalah kabinet Indonesia Maju.
Ya, Pak Luhut, Bu Sri Mulyani, Pak Airlangga Hartarto yang merupakan bagian dari menteri bidang perekonomian dan lainnya pasti sudah lebih paham dan bisa lebih detail menerangkan utang negara, anggaran yang dikeluarkan selama Pandemi ini dibandingkan kita dan Pak Rizal Ramli.
Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa Pak Luhut dan menteri bidang perekonomian yang ditantang Rizal Ramli berdebat itu akan menang.
Para menteri Indonesia Maju pasti punya data yang tersimpan rapi dan sistematis mengenai utang dan pengeluaran negara selama Pandemi. Mereka juga lebih tahu apa yang akan dilakukan bila terjadi situasi yang memburuk  di tengah Pandemi pada perekonomian negara.
Ibaratnya, orang yang sudah duduk didalam sudah sangat dan lebih paham ketimbang kita yang di luar pemerintahan.
Karena itu, ketika debat jadi digelar, penulis yakin Rizal Ramli akan minim data dan fakta apa-apa saja yang terjadi pada perekonomian kita selama Pandemi.
Kalau kita lihat di media online maupun media massa sepertinya tidak semua dibuka data-data tersebut. Strategi-strategi pemerintah untuk menggebrak perekonomian selama Pandemi Covid-19 sepertinya tidak diberitakan secara luas di media online dan media massa.
Pada intinya, pemahaman dan strategi penggunaan anggaran hanya pemerintah yang duduk di kabinet yang tahu.
Kalau penulis mencermati, pasti Rizal Ramli hanya akan melihat dari sisi lainnya saja, misal pemotongan anggaran yang kita ketahui digunakan untuk penanganan Covid-19.
Pemberian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran, kartu Prakerja yang banyak dikomentari banyak pihak, Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat) yang  diwacanakan akan memotong gaji PNS atau ASN kita. Dan banyak lagi kelemahan yang akan dikulik oleh seorang Rizal Ramli.
Penulis sudah melihat gaya berdebat Pak Rizal Ramli mengenai perekonomian negara di masa Pandemi Covid-19. Dalam acara Indonesia Lawyers Club atau ILC beberapa waktu lalu pernah Rizal Ramli diundang sebagai narasumber.
Penulis menyaksikan bagaimana pemaparan beliau, ada lagi beliau pakai kurva yang ditayangkan di slide acara tersebut. Namun, semua pemaparan beliau dibantah dan dijawab dengan detail dan ilmiah oleh Staf khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo.
Dari hal itu, Rizal Ramli akan kewalahan melawan Luhut Pandjaitan beserta menteri bidang perekonomian dalam debat.
Hal itu dikarenakan, secara teknis, sistematis dan data-data akurat pasti dimiliki oleh para menteri bidang perekonomian. Disitulah, kelemahan dan kelebihan dari debat Rizal Ramli dan Luhut Pandjaitan serta menteri lainnya andai digelar.
Penulis menyimpulkan pemenangnya adalah Luhut Pandjaitan beserta para menteri bidang perekonomian. Itu hanya pendapat penulis saja. Mungkin teman lainnya punya pendapat lain.
Penulis juga bukan juri debat, tetapi penilaian dari kacamata masyarakat awam yang menilai debat Rizal Ramli dan Luhut Pandjaitan andai digelar. Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H