Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK sedang dalam sorotan. Pasalnya, dalam survei Indikator, kepercayaan publik terhadap KPK menurun. Survei itu menunjukkan kepemimpinan Firli yang minim prestasi.
Dibalik survei tersebut, Indonesia Corruption Watch menolak rencana kenaikan gaji pimpinan KPK.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan alasan pertama ada konflik kepentingan. Potensi itu muncul bila pimpinan KPK terlibat langsung dalam pembahasan.
Alasan kedua, kata dia, usulan kenaikan gaji tidak sebanding dengan kinerja Firli Bahuri cs.
Alasan ketiga, pihaknya menolak karena Indonesia tengah dilanda Pandemi Covid-19. Menurut dia, sebagai pejabat publik, pimpinan KPK harusnya paham penanganan Covid-19 harus diutamakan (dilansir dari Tempo.co, 9/6/2020).
Kinerja makin baik
Bagi penulis, apakah alasan dari KPK meminta kenaikan gaji?. Bukankah gaji sekarang tidak cukup untuk KPK?. Atau tidak setimpal gaji dengan banyaknya pekerjaan KPK memberantas korupsi?.
Hal itu perlu diketahui juga alasannya karena KPK adalah lembaga independen bentukan pemerintah dari semangat reformasi memberantas korupsi di Indonesia.
Boleh-boleh saja naik gaji, tapi apakah kinerja KPK akan semakin baik?. KPK selalu dalam sorotan publik dan para aktivis antikorupsi serta ICW. Ketika KPK dinilai masih begitu-begitu saja, apakah rakyat tidak akan gerah dan marah?.
Tentu emosi publik dan kepercayaan publik runtuh kepada KPK jika kinerja dalam sorotan. Sebab itu, ketika mau menaikkan gaji KPK, beranikah untuk meningkatkan kinerjanya?.
Kalau kinerjanya masih begitu-begitu saja, beranikah dibatalkan kenaikan gaji tersebut?.
Ini harus jelas dan terang agar KPK tidak dicap sebagai lembaga "asal-asalan" dinilai oleh publik. Menjadi pimpinan KPK memang sulit, sama seperti pemerintah yang selalu kena kritik.
Jadi, atas kritikan penolakan kenaikan gaji tersebut, maka KPK harus berani ambil keputusan, apakah akan tetap meminta kenaikan gaji atau tidak.
Banyak juga masukan bahwa menaikkan gaji KPK akan memboroskan pengeluaran anggaran. Padahal, KPK kinerjanya hanya begitu-begitu saja. Tidak ada yang wow dan mengejutkan.
Apalagi sewaktu Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan tidak terfokus dulu terhadap pelindung dari Nurhadi dalam pengusutan perkaranya. Disitu, banyak komentar dan kritikan mengarah atas pernyataan Firli, sehingga kepercayaan publik pun menurun.
Belum lagi, kasus korupsi yang ditangani KPK banyak yang masih mangkrak. Ya, KPK harus membuktikan diri bahwa mereka bisa menaikkan tensi dalam memberantas korupsi.
Apa yang dikatakan, dikritik dan masukan dari rakyat harus didengarkan demi menjamin kepercayaan publik semakin menguat, sehingga itu yang membuat KPK semakin dicintai.
Itu adalah tantangan dari KPK. Apakah mampu atau tidak menjawab masukan dan kritik dari rakyat? Hanya KPK yang bisa menjawab.
Pada intinya bagi penulis, KPK harus membuktikan diri kalau mau gaji dinaikkan, maka kinerja harus makin baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H