Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Iman Brotoseno Berkunjung ke PBNU, Masih Meragukan Kapasitasnya?

6 Juni 2020   21:40 Diperbarui: 6 Juni 2020   21:45 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Direktur Utama TVRI Iman Brotoseno datang berkunjung ke PBNU adalah sebuah kebaikan bagi dirinya. Apalagi hangat sekali diperbincangkan sepak terjangnya yang pernah menjadi kontributor majalah Playboy Indonesia.

Banyak sekali kritikan keras buatnya dan buat Dewan Pengawas yang menunjuknya. Sampai-sampai jejaknya dibongkar habis-habisan dari politisi, masyarakat dan tokoh lainnya.

Contohnya, Habib Rizieq Shihab pun ikut berkomentar sebagaimana penulis sudah menuliskan komentar beliau. Begitu juga politisi PKS, Roy Suryo dan banyak lagi. Tapi sampai sekarang jabatan itu tidak dicopot Dewas dengan desakan masyarakat yang sangat kuat.

Namun, baru-baru ini, Iman Brotoseno  berkunjung ke PBNU dan disambut baik oleh PBNU yang diwakili Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.

"Kedatangan ini sowan pada orang yang saya hormati sekaligus silaturahmi. NU itu istiqamah. Hatinya istiqamah niat baik atau sidqul qasdi. Jadi saya merasa terhormat begitu Kyai Said Siradj mau menerima saya," ungkap Iman dalam keterangan yang diterima mediaindonesia.com.com,(6/6/2020).

"Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj sangat tertarik untuk berpartisipasi mengisi konten yang bermanfaat tidak saja bukan untuk umat Islam, tapi bagi keselamatan bangsa," ungkapnya.

Masih meragukan kapasitasnya?

Kunjungan dari seorang Iman Brotoseno ke PBNU adalah sebuah gebrakan besar untuk membuktikan diri bahwa dirinya bukanlah seperti yang diperkirakan. Masihkah meragukan kapasitasnya?.

Jika waktu lalu Iman Brotoseno menjadi kontributor majalah Playboy Indonesia, tetapi itu dulu. Yang dulu tentu berbeda dengan yang sekarang.

Buktinya, Iman ingin melakukan silaturahmi dan mengajak PBNU membuat siaran religius dan edukasi bagi masyarakat pecinta TVRI dan yang menonton TVRI khususnya di seluruh Indonesia.

Waktu lalu, penulis ingat banyak yang meremehkan seorang Iman Brotoseno yang akan menayangkan siaran yang mengandung "pornografi". Tetapi, dengan kedatangan seorang Iman ke PBNU membuktikan bahwa dirinya tidak demikian.

Iman Brotoseno tetap memegang teguh bahwa TVRI adalah televisi nasional yang tayangan selalu mengedepankan edukasi, informatif, terpercaya dan religius.

Sebab itu, masih adakah yang meragukan kapasitas beliau sebagai Dirut TVRI yang baru?. Apakah dengan adanya silaturahmi dan kerjasama dalam tayangan di TVRI dengan PBNU kita masih pesimis dengan seorang Iman Brotoseno?.

Penulis harap tidak demikian lagi. Kita sudah percaya dengan seorang Iman yang siap bekerja sesuai aturan pers. Tetap mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan, religi, dan terpercaya.

TVRI harus jadi televisi kebanggaan rakyat. Televisi yang bukan mengedukasi anak-anak saja dengan banyaknya siaran edukasi buat anak-anak, tetapi menyiarkan siaran yang mengedukasi buat orang dewasa dan berbagai kalangan.

Masa lalu Iman Brotoseno yang menurut kita tidak baik, itu lupakan saja. Itu hanya masa lalu, kita sekarang menatap masa depan.

Jangan hanya menilai seseorang dari masa lalu saja, tapi lihat kedepannya. Jangan-jangan akan ada siaran dari Iman Brotoseno yang sangat menarik dan memukau kita.

Bukan tidak mungkin, kita akan menyanjung sepak terjangnya sebagai Dirut TVRI. Semoga tidak ada lagi yang meremehkan kapasitas beliau yang telah mengunjungi PBNU dan mengajak kerjasama membuat siaran di TVRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun