Beberapa waktu lalu kita digegerkan dengan kemarahan walikota Surabaya Tri Rismaharini akibat mobil PCR (Polymerase Chain Reaktion) dipindahkan ke daerah lain di Jawa Timur, padahal seharusnya ke Surabaya.
Akhirnya, Bu Risma marah-marah kepada salah satu pejabat di Balai Kota Surabaya. Ternyata alasan kemarahan Bu Risma sangat jelas dan dapat dimaklumi.
Dilansir dari Tempo.co, 6/6/2020, Risma menjelaskan dia marah karena warga Surabaya sudah terlanjur mengantre untuk melakukan tes Swab Covid-19.
"Disitu saya marah. Mohon maaf, suara rakyat itu suara Tuhan, kita tidak bisa menyia-nyiakan mereka,".
Masyarakat Surabaya sudah mengantre untuk tes swab sejak pukul 14.00 WIB. Tapi baru dilayani pukul 19.00. Keesokan harinya, mobil PCR itu dibawa ke luar kota.
"Oke, saya terima saat itu karena besok katanya sudah di Surabaya", ujarnya.
Risma pun kembali meminta warga bersiap mulai pukul 07.00 keesokan harinya. Rupanya mobil PCR Covid-19 malah dibawa lagi ke luar kota.
"Kan kasihan warga saya nunggu. Saya marahlah, mereka nunggu dari jam 07.00," ucap Risma.
Tentu hal wajar, ketika Bu Risma marah dengan kondisi tersebut. Kita pun kalau dibegituin pasti akan kesal dan marah.
Hal itulah yang disebut dengan di-PHP-in seperti bahasa anak zaman sekarang. Bu Risma sudah yakin mobil akan datang karena sudah ada janji mobil PCR akan ke Surabaya, tapi akhirnya harus ke daerah lain.