DKI Jakarta kembali menerapkan perpanjangan PSBB, namun namanya PSBB Transisi. Dengan penerapan PSBB transisi tersebut, Anies Baswedan disebut mengambil istilah yang berbeda dengan pemerintah pusat.
Beberapa pelonggaran dalam PSBB ini, Anies mulai membuka tempat ibadah hanya untuk kegiatan rutin hari ini. Senin, (8/6) mendatang, Anies juga mengizinkan kembali ojek online mengangkut penumpang.
Perkantoran, restoran, mall, taman rekreasi juga mulai dibuka meski dengan penerapan protokol kesehatan ketat.
Dengan begitu, Anies Baswedan dinilai anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan Jhonny Simanjuntak mengatakan,"Kebijakan ini pertimbangannya asal beda. Ingin beda dengan pusat. Sekarang dibuat lagi transisi, tapi sudah terbuka (PSBB). Ini kan sekadar pemanis,"kata Jhonny kepada CNN Indonesia.com, (4/6).
PSBB transisi yang dipermasalahkan
Mengapa seorang Anies Baswedan menerapkan PSBB transisi bukan new normal?. Pertanyaan itu yang dipermasalahkan politisi PDIP tersebut.
Padahal, Anies Baswedan menerapkan PSBB transisi sama saja dengan new normal dimana dibuka berbagai akses perkembangan ekonomi seperti mall, restoran, dan akses bisnis lainnya.
Kita tahu penerapan new normal pun sama, dimana dibuka akses perekonomian seperti mall, restoran dan lainnya. Karena itu, Mengapa DKI Jakarta tidak pakai era new normal saja?.
Itulah yang disampaikan tadi konsep "asal beda" dari seorang Anies Baswedan. Hanya berbeda bahasa saja, tapi arti dan misinya sama saja membuka akses perekonomian Indonesia.
Apakah mungkin seorang Anies Baswedan ingin tampil beda dengan pemerintah atau ingin memperlihatkan konsepnya lebih baik dari pemerintah pusat?.
Inilah yang mau kita lihat bersama-sama saat ini. Tetapi, tak mengapa juga, namanya pemerintah daerah diberi kewenangan penuh menerapkan konsep yang dia mau.