Penulis dalam tulisan ini ingin menyampaikan banyak terima kasih buat Bapa Uskup se-Indonesia yang bersedia membawakan doa Rosario "LAUDATO SI" selama bulan Maria ini.
Begitu membanggakan dan  mengharukan ketika Bapa Uskup se-Indonesia bersedia membawakan doa Rosario "LAUDATO SI" dan diikuti banyak umat Katolik maupun Kristiani di Indonesia.
Di masa Pandemi Covid-19, para umat Katolik di Indonesia diajak untuk berdoa di rumah saja bersama keluarga, komunitas maupun perkumpulan untuk berdoa bersama kepada bumi rumah kita bersama.
"LAUDATO SI" merupakan ensiklik dari Bapa Suci Fransiskus Tentang Perawatan Rumah Kita Bersama.
Pada poin pertama Ensiklik itu dijelaskan, "LAUDATO SI", mi' Signore", Terpujilah Engkau, Tuhanku". Dalam madah yang indah ini, Santo Fransiskus dari Assisi mengingatkan kita bahwa rumah kita bersama adalah seperti seorang saudari yang berbagi hidup dengan kita, dan seperti seorang ibu rupawan yang menyambut kita dengan tangan terbuka. "Terpujilah Engkau, Tuhanku, karena Saudari kami, Ibu Pertiwi yang memelihara dan mengasuh kami dan menumbuhkan aneka ragam buah-buahan, beserta bunga warna-warni dan rumput-rumputan.
Saudari ini sekarang menjerit karena segala kerusakan yang telah kita timpakan padanya, karena penggunaan dan penyalahgunaan kita yang tidak bertanggungjawab atas kekayaan yang telah diletakkan Allah di dalamnya. Kita berpikir bahwa kita adalah tuan dan penguasanya yang berhak menjarahnya. Kekerasan yang ada dalam hati kita yang terluka oleh dosa, tercermin dalam gejala-gejala penyakit yang kita lihat pada tanah, di dalam air, di udara dan pada semua bentuk kehidupan. Oleh karena itu, bumi terbebani dan hancur termasuk kaum miskin yang paling kita abaikan dan lecehkan."
Itu adalah sedikit dari Ensiklik "LAUDATO SI" dari Bapa Suci Fransiskus yang penulis kutip dan menjadi dasar berdoa Rosario selama Pandemi Covid-19 ini.
Berdoa Rosario "LAUDATO SI" adalah bentuk peran gereja, para tokoh gereja seperti Bapa Uskup se-Indonesia agar Pandemi segera berakhir.
Dengan berdoa bersama Bunda Maria akan membantu kita keluar dari Pandemi ini.
Ya, itu hal yang pasti. Penulis yakin dengan doa  dan disiplin protokol kesehatan kita akan segera mengalahkan Pandemi ini segera.
Masa new normal pada bulan Juni pun akan terlihat baik buat kita. Kita akan hidup berangsur-angsur membaik dan tetap diingat agar kita jangan lalai, jangan lupa diri menerapkan protokol kesehatan dan berdoa bersama.
Hikmah dari Pandemi
Bagi penulis pribadi, ada hikmah dari Pandemi Covid-19 ini, yaitu Pertama, mengajak kita untuk semakin sering berdoa kepada Tuhan dan berdevosi kepada Bunda Maria bunda terkasih di dalam keluarga kita. Karena dengan doa akan membantu kita untuk cepat terlepas dari sakit penyakit termasuk dari Pandemi Covid-19.
Kedua, penulis pribadi senang bisa semakin mengimani Tuhan dan Bunda Maria sebagai sebuah satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam kehidupan kita.
Apalagi berdoa Rosario selama Bulan Maria ini penulis dan mungkin kita bisa mengenal para Bapa Uskup se-Indonesia. Bisa ikut berdoa untuk bumi ini yang sedang tersakiti oleh kita.
Ketiga, kita bangsa Indonesia semakin mengerti bahwa kita umat manusia di bumi ini adalah pemicu datangnya Pandemi Covid-19.
Ya, dalam tulisan penulis sudah menjelaskan sebagaimana mengutip Pesan Bapa Paus Fransiskus yang mengatakan Pandemi Covid-19 adalah bukti nyata kesalahan manusia yang merusak alam ciptaan Allah.
Realita terbukti saat banyak hutan ditebangi, dibakar, dieksploitasi hanya untuk keuntungan semata. Keuntungan mereka yang berbisnis dengan merusak hutan, mengambil isi alam ciptaan tanpa ada rasa takut akan alam yang bisa marah sewaktu-waktu kepada kita.
Realita bahwa Indonesia sendiri pun banyak terjadi pembakaran hutan dan penebangan hutan. Itu tak terbantahkan lagi, saat kita krisis udara segar akibat polusi udara hasil asap pembakaran hutan beberapa tahun lalu.
Banyak anak-anak tidak bisa sekolah, terkena penyakit pernafasan, mata dan lainnya. Itu bukti nyata yang harus kita refleksikan dalam doa Rosario "LAUDATO SI" yang sudah selesai untuk bulan ini.
Jika perlu kita lanjutkan doa Rosario bersama di keluarga secara rutin meski doa Rosario yang dibawakan Bapa Uskup se-Indonesia telah selesai.
Semua itu untuk kita, untuk alam ciptaan dan anak cucu kita nanti agar semakin rajin berdoa, berefleksi dan mengingat alam adalah sahabat kita makhluk hidup yang tidak boleh dijarah sesuka hati.
Dan, selain kerusakan hutan, kita diajak agar tidak membuang sampah sembarangan di sungai, di jalan dan lainnya.
Alangkah baik, kita tidak memakai barang-barang sekali pakai buang karena itu akan mencemari lingkungan kita. Serta, mari kita semakin mengerti merawat alam, merawat satwa dan tidak memakannya sesuka hati kita. Dengan begitu, kita tidak akan seperti ini lagi, dimana darurat kesehatan akibat Pandemi Covid-19.
Selesainya Doa Rosario" LAUDATO SI" semoga berdampak baik buat kita.
Terima kasih Bapa Uskup se-Indonesia, saya bangga, terharu dan merindukan berdoa bersama Bunda Maria dan Bapa Uskup. Tetap akan terus berdoa buat bumi rumah kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H