Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Hari Pentakosta dan Kaitan dengan Masa New Normal

31 Mei 2020   15:35 Diperbarui: 31 Mei 2020   15:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, Orangmudakatolik.net

Hari ini umat Kristiani dan seluruh Gereja terkhusus di Indonesia merayakan Hari Pentakosta, dimana Pentakosta adalah hari raya memperingati peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem yang terjadi 50 hari setelah kebangkitan Yesus Kristus.

Dalam memperingati hari Pentakosta tadi, penulis mengikuti perayaan Ekaristi Minggu tadi yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Medan Mgr. Kornelius Sipayung,OFMCap dari live streaming Radio Maria dan Komsos KAM.

Uskup Kornelius dalam homilinya yang sangat menarik saya mengaitkan tercurahnya Roh Kudus kepada kita dengan mengaitkan pada masa new normal yang akan segera diluncurkan pemerintah.

Uskup Kornelius mengatakan, penulis kutip "Masa new normal harus menjalin kebersamaan kembali dengan keluarga. Keluarga harus jadi pendidik buat anak-anak.

New Normal juga harus menjalin relasi dengan tetangga. Misal waktu lalu ada masalah dengan keluarga, saatnya era new normal menjalin kekerabatan itu.

New normal juga sebaiknya menata kembali hubungan kita dengan alam. Para Uskup se-Indonesia pun telah membawa doa Rosario "LAUDATO SI" yang terakhir hari ini. Oleh karena itu, kita menjalin dan menata lagi hubungan dengan alam."

Menata lingkungan, menanam sayuran, menanam cabe, membuat apotik hidup dan menata lingkungan lainnya.

Bagi penulis homili dari Uskup Kornelius Sipayung sangatlah penting dan bermanfaat buat kita agar mengetahui bahwa masa new normal bukan hanya pembukaan mall, tempat ibadah, sekolah dan bisnis.

Ingat bahwa new normal juga harus mengembalikan kesadaran kita untuk menata lingkungan yang rusak. Kita harus belajar dari Pandemi Covid-19 ini yang diakibatkan kesalahan manusia itu sendiri, dimana merusak hutan, membakar dan menebangnya sesuka hati demi keuntungan semata.

Karena itu, new normal sekaligus bahan introspeksi diri kita masing-masing. Jangan hanya mementingkan ekonomi semata, pendidikan, pekerjaan, tetapi mementingkan juga alam ciptaan Tuhan.

Hari Pentakosta hari ini pun menyiratkan arti kedatangan Roh Kudus ke dalam diri kita masing-masing semakin menerangi alam pikiran dan hati dalam berbuat kebaikan.

Kita tak bisa hanya diam saja selama ini terhadap kerusakan alam, terhadap kejahatan, tetapi Roh Kudus hadir mengajak kita menjadi saluran kasih dan berkat kepada orang lain agar melawan segala tindak kejahatan.

Dalam mazmur perayaan Ekaristi tadi pun sangat memiliki manfaat dalam hidup kita. Begini singkat liriknya, "Utuslah Rohmu Ya Tuhan, Dan Jadi Baru Seluruh Muka Bumi".

Lirik mazmur itu pun adalah panggilan iman kita agar tercurahnya Roh Kudus membuat kita membaharui muka bumi yang rusak ini menjadi asri kembali. Menjadi elok dilihat mata dan menjadi baru untuk ditempati segala makhluk hidup di bumi.

Roh Kudus hadir dalam hati dan pikiran kita di Hari Pentakosta ini bukan hanya sekedar buat diri sendiri, tetapi buat khalayak banyak dan buat bumi ini.

Kita diajak untuk menyadari membaharui bumi ini yang telah rusak oleh kita. New normal pun sama membaharui kembali.

Karena itu, Hari Pentakosta sangat berkaitan dengan masa new normal yang ingin diterapkan oleh pemerintah kita. Jangan lagi kita berbuat kejahatan terhadap alam ciptaan Tuhan dan kepada sesama kita.

Alam, manusia dan makhluk hidup adalah satu kesatuan utuh yang menghuni bumi. Ketika salah satunya kita rusak, maka rusaklah semuanya. Kita sendiri yang akan menerima akibat buruknya. Kita akan semakin menderita, tangisan kesedihan berkumandang di seluruh bumi.

Marilah kita sama-sama memaknai Hari Pentakosta seiring dengan new normal melawan dan terlepas dari Pandemi Covid-19 ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun