Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyimak Maksud Pemerintah, PSBB Ibarat Gas, New Normal Remnya

28 Mei 2020   18:10 Diperbarui: 28 Mei 2020   18:07 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Ya, memang PSBB tujuannya adalah menekan angka kematian dan positif virus Corona di masyarakat agar semakin menurun.

Gerak gerik masyarakat dibatasi, pergerakan perekonomian dibatasi, pendidikan, beribadah di rumah ibadah dan lainnya.

Meski PSBB tidak seratus persen efektif akibat banyaknya masyarakat yang ngeyel, tetapi sebagian daerah ada juga merasakan penurunan korban positif Covid-19.

Kalau New Normal ibarat rem, bagi penulis adalah pemerintah ingin membuka lagi akses perekonomian, pendidikan, tempat ibadah dan banyak lagi seperti biasa.

Rem artinya menekan atau merem agar Indonesia tidak semakin terpuruk dalam hal perekonomian, membantu masyarakat terutama anak-anak dalam membutuhi hak pendidikan yang selama ini terputus, dimana belajar dari rumah melalui televisi dan internet tidak sepenuhnya dijangkau oleh mereka yang berada di daerah terpencil dan terdalam Indonesia.

Begitu juga merem agar masyarakat tidak semakin bosan di rumah, stress dan gelisah karena tidak bisa bekerja seperti biasa dalam membutuhi kehidupan keluarga dan merem agar masyarakat tidak emosi karena mall dibuka, tetapi tempat ibadah ditutup.

Demikian bagi penulis maksud dari kata gas dan rem yang digunakan pemerintah. Tidak masalah juga asal ada penelitian ilmiah dan kajian ilmiah apakah New Normal akan efektif atau tidak.

Tetap perhatikan protokol kesehatan yang ada agar tidak ada gelombang kedua penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun