Bagi yang dirumahkan dapat kembali bekerja di tempat perusahaan sebelumnya. Pada intinya, kita bisa hidup seperti biasa lagi, tanpa takut dan resah dengan kondisi saat ini.
New Normal versi saya tak jauh beda dengan pemerintah, tapi sangat berbeda versi dengan Pak Amien Rais.
Kalau Pak Amien Rais lebih ekstrem lagi pengertiannya mengenai New Normal. Menurut beliau istilah New Normal oleh pemerintah tidak tepat karena utang terus bertambah dan ekonomi bergejolak dan pengangguran serta kerusuhan desa nambah terus.
Bagi penulis, Pak Amien Rais salah tafsir. Justru New Normal adalah memperbaiki apa yang sudah rusak. Ekonomi yang terpuruk. Banyak kericuhan akibat pembagian bansos dibenahi dan anggaran yang sudah habis dikucurkan untuk penanganan Covid-19 segera distabilkan lagi.
Caranya adalah dengan peran kita bersama dengan memberikan aktivitas ekonomi warga di saat penerapan New Normal. New Normal itu sangat baik dengan melihat kasus terinfeksi virus Corona semakin melandai.Â
Kalau sudah begitu, maka keadaan sudah semakin membaik dan masyarakat boleh kembali beraktivitas seperti biasa.
Tetap, landasan New Normal itu dilihat secara ilmiah bagaimana korban yang terinfeksi virus Corona semakin bertambah atau tidak. Kalau tidak, maka boleh dong memperbaiki ekonomi yang sudah terpuruk.
Jadi, Pak Amien Rais menganggap New Normal itu saat menghadapi Pandemi ekonomi baik-baik saja, pengangguran dan kerusuhan tidak terjadi? Gagal paham deh.
Namanya demi kepentingan rakyat dan kesehatan rakyat, sudah pasti pemerintah melalui Presiden Jokowi mengeluarkan sejumlah uang melalui anggaran negara dalam menghentikan dan menanggulangi Pandemi ini.
Sudah pasti, uang negara banyak habis. Begitu juga negara Eropa dan Amerika terpuruk dari sisi ekonomi. Hingga saat ini sudah ada beberapa negara di Eropa dan Asia telah menerapkan New Normal dimana kembali aktivitas ekonomi digerakkan kembali, rumah ibadah kembali buka dan sekolah juga kembali pada proses belajar mengajar.
Itulah yang ingin diterapkan oleh pemerintah oh Pak Amien Rais. Dukung saja apa yang baik dan tetap memperhatikan protokol kesehatan.