Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat yang Semakin Gencar Mengkritik Pemerintah

18 Mei 2020   21:52 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:57 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi konser, Stokpic dilansir dari CNN Indonesia.com

Partai Demokrat akhir-akhir ini semakin gencar saja mengkritik pemerintah. Beberapa waktu lalu tentang pernyataan AHY, disusul pidato anaknya mengenai usulan penerapan LockDown oleh pemerintah. 

Setelah itu, mengkritik tentang kenaikan BPJS Kesehatan dan sekarang mengkritik mengenai konser BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), MPR, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dilakukan untuk penggalangan dana di masa Pandemi Covid-19 ini pada Minggu 17/5.

Sebenarnya, masih banyak lagi kritikan dari Demokrat kepada pemerintah. Untuk kali ini,  kita menyorot kritik partai Demokrat yang begitu tajam dan kesannya menyebalkan juga.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Irwan mengkritik penggalangan dana dengan mengatakan melalui pesan singkat,"Konser digelar BPIP itu sebagai pengalihan isu dari kegagalan pemerintah tangani Covid-19,". 

Anggota Komisi V DPR RI itu menilai penyelenggaraan konser amal merupakan langkah yang tidak tepat di tengah carut marut kondisi ekonomi masyarakat.

Untuk masyarakat terdampak

Penulis ingin mengatakan bahwa tidak seharusnya politisi partai Demokrat mengatakan seperti itu. Sangat menyakitkan sekali.

Kebetulan penulis menonton acara meski tidak seluruhnya, tapi melihat tidak ada juga kerumunan. Tetap melakukan social distancing juga kok, tapi diksi politisi Demokrat yang satu ini menyakitkan.

Penggalangan dana itu untuk masyarakat terdampak, bukan untuk pemerintah. Bukankah sudah banyak para artis melakukan konser amal seperti itu?. Para artis yang paling rajin menyelenggarakan konser itu, tapi baik-baik saja, tetap saja melakukan social distancing dan tidak ada penonton juga.

Karena itu, Demokrat sebagai oposisi  pemerintah tidak masalah mengkritik, tetapi memang kritikan itu  keterlaluan. Diksinya mengatakan pengalihan isu. Isu apa?. Mengatakan lagi pemerintah gagal dalam mengatasi Pandemi Covid-19.

Jujur sajalah kita bahwa pemerintah bukan gagal dalam menangani Pandemi ini, cuma ada sedikit kekurangan terutama dalam penyalurqn bansos.

Akan tetapi, sadarkah Demokrat bahwa pemerintah dari awal negara kita ini dan bangsa terinfeksi virus Corona, pemerintah langsung sigap menanggulangi Pandemi dengan menyediakan rumah sakit terstandar dalam menangani pasien Corona di seluruh Indonesia dan bantuan alat kesehatan lainnya. Apakah itu gagal menangani Pandemi ini?.

Sungguh terlalu lebay sebenarnya. Harusnya Demokrat tidak menggunakan diksi pengalihan isi dan mengatakan pemerintah gagal menangani Pandemi demi kepentingan politik semata.

Harusnya Demokrat menggunakan diksi yang tepat dan terus  mendukung dan kalau ada kesalahan, maka kritik dengan kata yang baik, sopan dan jangan terlalu lebay.

Konser penggalangan dana itu adalah untuk  masyarakat terdampak. Tahukah pkader partai Demokrat, kalau uang dari penggalangan dana dapat membantu saudara kita yang mengalami kesulitan hidup selama Pandemi ini?.

Demokrat pun tidak masalah buat konser, siapa tahu banyak penyumbang yang memberi sedikit hartanya membantu saudara kita yang terdampak.

Konser amal tidak masalah, asal tetap social distancing dan menerapkan protokol kesehatan secara penuh. Penulis dan mungkin kita sudah seringlah menonton konser amal secara langsung di televisi selama Pandemi ini yang dibawa oleh para artis, musisi, penyanyi untuk membantu masyarakat tanpa dihadiri penonton.

Itu juga yang dilakukan konser amal BPIP, MPR dan BNPB. Ya, sudahlah semua sudah terjadi kritik pun diterima dan saatnya kita terus beraksi melawan Pandemi dan menanti saudara yang terdampak.

Buat partai Demokrat pun kritiklah pemerintah tapi jangan diksinya tak enak didengar dan akan menimbulkan balasan lanjutan yang membuat kita ribut. Cukuplah mengkritik yang bagus demi kenyamanan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun