Gambar diatas penulis ambil dari video berita di Kompas.id yang sangat menarik perhatian. Berita mengenai biskuit memakai masker tersebut pun di-posting di YouTube Kompas TV juga.
Dijelaskan disana bahwa biskuit itu menjadi laku di pasaran dikarenakan keunikannya. Dalam tulisan ini, penulis bukan ingin menerangkan resep membuat biskuit itu, tetapi ada pesan positif di dalamnya yang bisa kita ambil makna mendalamnya.
Jelas, bahwa biskuit bermasker yang dijual oleh pedagang tersebut sebagai bentuk edukasi dan sosialisasi secara unik buat kita seluruh bangsa Indonesia.
Pesannya sangat jelas agar kita memakai masker kemanapun dan dalam setiap aktivitas di luar rumah. Semua itu positif agar kita terhindar dari virus Corona, terhindar dari kematian dan kasus positif Corona pun dapat ditekan hingga akhirnya habis dan hidup kembali normal.
Pesan positif dari biskuit itu harus kita pahami sebagai bentuk edukasi unik. Jangan dianggap pula hanya becandaan, hanya permainan bisnis saja untuk meningkatkan hasil penjualanan.
Ambil positif bagi pembeli dan bagi pembaca dan yang melihat video itu. Jangan hanya dibeli dan dimakan lalu berlalu begitu saja.
Ingat, terapkan protokol kesehatan yang ada sesuai aturan dan himbauan pemerintah. Pakai masker selalu, baik itu berbentuk kain, karet, katun dan lainnya. Itu akan menyelamatkan kita dari Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih menyerang kehidupan kita.
Jika bukan kita yang melawan Pandemi ini, lalu siapa lagi?. Kalau bukan antara kita, pemerintah dan masyarakat sekitar yang memberi edukasi, lalu siapa lagi?. Oleh karena itu, jangan abai.Â
Kalau biskuit saja pakai masker, masa kita makhluk hidup yang diciptakan Tuhan secara sempurna, mempunyai pancaindera dan pikiran, tidak bisa menerapkan protokol kesehatan.
Malu dong sama biskuit yang pakai masker. Benar gak?. Nah, ayo pakai masker, social distancing dan cuci tangan terus. Jangan banyak ngeyel nanti rugi sendiri.
Sudah saatnya kita banyak belajar, mencari informasi penting dari berbagai sumber berita yang ada. Dan, bisa juga belajar dari kreativitas orang lain.
Jangan-jangan nanti ada lagi pedagang yang akan membuat biskuit atau kue bergambar social distancing, cuci tangan dan larangan mudik. Bisa jadi sih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H