Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terapkan PSBB Malah Makin Masif Penyebaran Virus Corona, Kok Bisa?

15 Mei 2020   19:06 Diperbarui: 15 Mei 2020   19:17 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sudah berlangsung di berbagai daerah sampai berjilid-jilid. Namun, ternyata ditemukan masih banyak kasus-kasus penyebaran virus Corona, sehingga semakin membuktikan PSBB tidak efektif.

Kabar di pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengkaji pelaksanaan PSBB tingkat provinsi yang akan berakhir 20/5/2020.

Daud Achmad sebagai Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi PSBB skala provinsi pada H-3 berakhirnya pembatasan tersebut. Sehingga, dirinya belum bisa memastikan apakah akan diperpanjang atau tidak.

Namun, lanjut Daud berdasarkan hasil kajian Universitas Padjajaran Bandung, penyebaran virus Corona atau Covid-19 di Jawa Barat tetap meningkat meski diberlakukan PSBB (dilansir mediaindonesia.com, 14/5/2020).

Kok bisa?

Dari pernyataan di atas mengundang tanya buat kita, kok bisa PSBB diterapkan bukan malah mengurangi kasus penyebaran Virus Corona malah semakin bertambah?

Bisa jadi, jawabannya adalah penerapan tidak efektif, masyarakat ngeyel dan ketegasan pemerintah setempat masih kurang maksimal.

Ya, tak logis bila penerapan PSBB dilakukan secara penuh, tegas dan ketat, pasti tidak akan bertambah kasus terinfeksi virus Corona. Berarti masyarakat masih mengabaikan namanya social distancing, masih melakukan interaksi sosial dengan masyarakat lainnya, masih tidak menggunakan masker saat keluar rumah dan tidak mencuci tangan pakai sabun.

Di sini dapat dikatakan pemerintah kurang sigap dan tegas, baik dalam memberikan edukasi bagi masyarakat terkait virus Corona dan penindakan bagi masyarakat yang ngeyel dan tidak menerapkan protokol kesehatan. Harusnya lebih banyak memonitor setiap aktivitas masyarakat baik di kota maupun di desa. 

Lebih menjalin kerjasama dengan aparat desa dan kelurahan agar masyarakat di bawah mematuhi aturan dan himbauan yang berlaku. Cara itu sepertinya lebih baik dan bisa memastikan penerapan PSBB lebih ketat dan efektif.

Kalau seperti ini di mana kasus makin bertambah dengan adanya PSBB, maka makin merugikan pemerintah khususnya. 

Merugikannya karena sudah mengeluarkan dana besar untuk proses penanganan Pandemi Covid-19, telah memberikan bantuan sosial dengan anggaran yang jumlahnya besar tapi tetap saja masih ada kasus-kasus baru yang akan membuat pengeluaran baru bagi negara.

Sangat disayangkan sekali memang kondisi tersebut. Kalau sudah begitu, kita harus berbuat apa lagi? kalau PSBB saja tidak efektif. Bagaimana lagi kita bisa bebas dari Pandemi ini?

Kalau sudah seperti ini, pemerintah harus cari cara lain untuk menghilangkan Pandemi virus Corona ini. Kalau tidak, kita akan tetap seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun