Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Keluarnya Hanafi Rais dari PAN, Mungkin Ingin Maju Satu Langkah

10 Mei 2020   18:39 Diperbarui: 10 Mei 2020   18:33 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu lalu, kita sudah mendapatkan kabar bahwa putra Amien Rais, Hanafi Rais mundur dari kepengurusan DPP PAN, Ketua Fraksi DPR RI serta anggota DPR RI.

Banyak sekali media online mengabarkan kemunduran Hanafi ini dan hangat diperbincangkan.

Mundurnya Hanafi pun disampaikan Muhammad Asri Anas, Loyalis Hanafi mengatakan mundurnya Hanafi dari Partai Amanat Nasional (PAN) setelah terbentuk partai politik baru yang tengah digagas pihaknya bersama Pendiri PAN, Amien Rais dilansir dari CNN Indonesia.com,7/5/2020.

Ingin selangkah lebih maju

Bagi penulis pribadi menanggapi mundurnya Hanafi sebagai langkah politik yang bisa dikatakan baik. Pasalnya, sudah termasuk banyak politisi yang gonta-ganti partai politik. Ada pula yang mendirikan partai politik baru.

Contohnya saja, Pak Surya Paloh yang dulunya politisi partai Golkar dan sekarang mendirikan partai Nasdem sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Umum partai tersebut.

Selain itu, Fahri Hamzah yang dulunya politisi Partai Keadilan Sejahtera atau PKS, kini telah menggagas partai baru. Bukan itu saja, banyak lagi politisi lainnya yang seperti itu, mari kita cari tahu. 

Jadi, bukan hal istimewa mengenai mundurnya Hanafi dari PAN dan berniat mendirikan partai baru.

Bagi penulis itu adalah kemajuan dalam berpolitik praktis. Semua orang punya cita-cita tinggi. Banyak juga orang yang tidak mau terus dalam arahan dan perintah orang lain. Pingin situasi yang baru dan lebih menarik.

Sebagai contoh lagi, seorang advokat atau pengacara, dulu berkantor di kantor orang lain, tetapi beberapa tahun berselang berani membuka kantor sendiri.

Seperti itu juga seorang pengusaha, dulu dibawah perusahaan orang lain dan beberapa tahun berselang berniat buka usaha dan berhasil kedepannya.

Penulis menilai demikian keinginan Hanafi Rais bersama loyalisnya. Tidak masalah juga. Setiap orang diberi kebebasan untuk berkreasi, termasuk mendirikan partai. Asal, partainya nanti bisa menjadi tempat aspirasi rakyat kedepannya. Partai politik baru Hanafi bisa mengedukasi rakyat dalam berpolitik praktis.

Tidak ada yang harus diistimewakan dan diperdebatkan mengenai mundurnya Hanafi dan kita berhak berpendapat apapun tentang mundurnya Hanafi.

Bagus juga Hanafi berniat ingin selangkah lebih maju. Demikian juga dengan kita harus berpikiran untuk lebih maju lagi. Dengan begitu akan menimbulkan sebuah kebaikan buat bangsa dan negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun