Ternyata oh ternyata masih ditemukan pasien positif Covid-19 yang menolak untuk diisolasi.Â
Seorang warga berinisial S asal Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, NTB baru selesai shalat tarawih di masjid lingkungan sekitar.
S merupakan pasien positif Covid-19 yang baru saja pulang menghadiri Ijtima Ulama Sedunia di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Â S kemudian di tes swab dan belakangan diketahui hasilnya positif.
Dia merasa sehat dan tidak memiliki gejala seperti pasien Covid-19 pada umumnya. Hingga akhirnya S sukarela dibawa tim medis naik ambulans ke RSUD Kota Mataram (dilansir dari Kompas.com30/4/2020).
Kesadaran dan keselamatan
Tahukah kita kalau menolak diisolasi dan dinyatakan positif Covid-19 dapat memperlama dan memperpanjang penyebaran Covid-19?.
Saya yakin kita tahu dan ada juga yang tidak tahu. Yang tidak tahu itu harus diedukasi dan disadarkan agar menjadi tahu.
Serta, yang sudah tahu harus sadar bahwa dirinya kalau tidak diisolasi akan membahayakan masyarakat lainnya.
Terkait S yang menolak diisolasi itu sangat tidak mencerminkan perilaku yang menolong saudara dan sesama lainnya agar tidak terinfeksi virus Corona.
Sudah di tes swab dan positif malah tidak mau diisolasi bahkan ngeyel ketika petugas datang ingin mengisolasi dirinya.
Kalau kebanyakan kita seperti S, sudahlah kita akan terus berkutat dengan Pandemi Covid-19. Kita akan semakin lama lagi hidup normal. Kita sudah bosan dan stress di rumah aja.Â
Harusnya kita bersama-sama memerangi kebosanan itu dengan menjaga kesehatan, jangan ngeyel dan sadar himbauan pemerintah.
Ketika kesadaran masyarakat kurang , maka keselamatan masyarakat lainnya terancam. Kita sudah baca data bahwa pasien positif Covid-19 masih terus bertambah, jadi harus bisa kita lawan Pandemi ini dengan kesadaran dan keseriusan mengikuti arahan dan aturan pemerintah.
Jangan pernah ngeyel, apalagi sampai mengatakan diri sehat, padahal sudah dites dan positif.Â
Ingatlah, ada juga pasien yang tidak menimbulkan gejala terinfeksi virus Corona, tetapi sebenarnya dia sudah terinfeksi. Jadi, tes menjadi acuan dan akurat mendeteksi setiap orang terinfeksi atau tidak.
Dalam hal ini, kita harus belajar dari arahan  pemerintah dan dokter. Jangan suka ngeyel atau membangkang karena itu yang akan menghancurkan kita.
Ketika kita bisa hidup normal seperti biasa, percayalah orang lain akan senang karena bisa bekerja kembali. Para ojek online, angkot, pedagang dan pekerja lainnya bisa mendapat pendapatan yang lebih maksimal dari sekarang saat Pandemi Covid-19 ini.
Akan semakin berkurang juga orang-orang yang menjerit dan menangis karena tidak ada bahan pangan di rumahnya.Â
Oleh karena itu, sudah berkali-kali dikatakan agar kita sadar bahwa kita sakit atau terinfeksi virus Corona, baiknya mau diisolasi. Jangan coba-coba lari dari kenyataan telah terinfeksi karena itu awal mula semakin hari penyebaran Covid-19 semakin luas.
Kalau dihimbau jaga jarak atau social distancing atau physical distancing, maka masyarakat mau. Kalau dikatakan dilarang ibadah di rumah ibadah, maka haruslah mematuhinya dan ibadahlah dari rumah.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H