Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengharukan, Ketika Kerinduan Mendalam Tenaga Medis pada Keluarga, tapi Mereka Tetap Bekerja

27 April 2020   10:55 Diperbarui: 27 April 2020   10:55 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO

Memang sudah terlalu lama kita hanya berhadapan dengan Pandemi Covid-19. Sudah terlalu lama kita hanya menyaksikan di layar televisi tentang Covid-19 atau Corona dan sudah terlalu lama kita hanya di rumah saja menunggu virus Corona kapan berakhir.

Bagaimana dengan tenaga medis kita?, Mereka yang sangat bosan, lelah dan bisa jadi stress karena terus berhadapan dengan pasien positif Covid-19. Tenaga medis banyak ditolak masuk kerumahnya, sehingga bertemu keluarga pun tidak bisa sampai sejauh ini.

Tentu ini sangat menyakitkan buat mereka. Tenaga medis yang sangat tersiksa dengan Pandemi ini.

Dilansir dari mediaindonesia.com, 26/4/2020, Ketua tim Perawatan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kapten Fitdy Eka mengungkapkan rasa rindu untuk pulang yang sebagian besar dialami oleh para perawat, dokter dan tenaga medis lainnya selama menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat menaati protokol kesehatan agar Pandemi ini segera selesai.

Kerinduan

Kita bisa merasakan betapa lelahnya dan capeknya tenaga medis saat ini. Di tengah Pandemi ini mereka berjuang diantara keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD), alat kesehatan lainnya, ditambah lagi dibatasi berinteraksi dengan keluarga menambah beban berat para tenaga medis.

Sudah pasti kerinduan mendalam untuk bercengkrama, bermain dan melihat tumbuh kembang anak tak bisa dilakukan karena banyaknya penolakan tenaga medis untuk pulang kerumahnya. Tugas tenaga medis untuk merawat dan menyembuhkan pasien pun menjadi tanggung jawab tersendiri sesuai sumpah profesinya.

Berbeda dengan kita yang sehat ini, selalu di rumah aja, bisa bermain dan menjalin erat kebersamaan dengan keluarga. Masalah kita hanya bosan atau jenuh di rumah aja, tetapi tenaga medis dua kali lipat dari itu, yakni rindu keluarga, lelah dan bosan selalu berhadapan dengan pasien Covid-19.

Masyarakat patuh

Tenaga medis hanya berharap pada kita masyarakat Indonesia untuk mematuhi saran pemerintah. Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sudah diluncurkan, tapi belum efektif seratus persen karena masih ada masyarakat yang melanggar.

PSBB belum mampu menekan pengurangan pasien Covid-19, jadi bagaimana kita bisa kembali normal?.

Itu kembali ke kita-kita juga. Kesadaran dan ketaatan kita saat ini sangat dibutuhkan. Peran pemerintah pun semakin kuat. Penerapan Kebijakan PSBB dikombinasikan dengan pemeriksaan massal dan penelusuran riwayat kontak untuk menurunkan kasus penularan wajib juga dilakukan.

Bersinergilah kita selalu agar wabah ini segera berakhir. Kasihan tenaga medis yang bekerja bersamaan merasakan rasa rindu mendalam dengan keluarga mereka. Patuhilah segala aturan yang ada. Jangan coba membangkang karena itulah yang membuat kita akan terus tersiksa dan tersiksa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun