Kalau seperti ini, maka masih butuh lagi sosialisasi di masyarakat dan langkah tegas agar paham dan patuh terhadap himbauan Pemerintah. Itu semua akan menyelamatkan anak, istri, cucu dan seluruh anggota keluarga.
Dari kejadian bapak tadi, sangat layak menjadi edukasi agar masyarakat tidak ngeyel mau mudik. Cobalah bayangkan, andai mudik tidak dilarang ataupun masyarakat masih tetap ngeyel mau mudik, betapa berbahayanya masyarakat lainnya akan terpapar virus Corona tersebut.
Hanya karena satu orang mau mudik, keluarga di kampung dan sekitarnya terinfeksi virus Corona itu. Yang rugi siapa?. Yang rugi adalah kita dan seluruh bangsa dan negara.Â
Kita tidak bisa menang dari Pandemi ini. Karena ego masing-masing membuat semua anggota keluarga terinfeksi serta kita mengalami semakin terpuruknya perekonomian karena pemerintah pun harus rajin maupun sigap memberi bahan pangan bagi masyarakat.
Apa yang dialami keluarga tadi adalah pelajaran berharga. Karena satu orang, maka yang kena adalah banyak orang. Apakah kita mau seperti itu?. Apakah mereka yang ngeyel mau mudik tidak sayang keluarga?.
Belajarlah dari masalah-masalah yang ada agar kesadaran itu tumbuh dan tumbuh rasa takut untuk menulari orang lain, sehingga tidak ada lagi yang ngeyel mudik dan ngeyel tidak menerapkan protokol kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H