Salahkah Pak Jokowi?
Terkait pemilihan Stafsus milenial, dimana Belva dan Andi Taufan yang akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya baru beberapa bulan saja, apakah salah memilih Pak Jokowi?.
Mungkin ini menjadi pertanyaan kita. Pasalnya, sewaktu dipilih Stafsus milenial, ada juga anggapan bahwa mereka masih belum layak karena masih butuh bimbingan lagi, kurang berpengalaman dalam bidang eksekutif atau jabatan kenegaraan karena masih sebagai generasi milenial.
Tapi, dari sisi kecerdasan dan prestasi akademis, para Stafsus milenial itu sudah sangat mumpuni sekali. Bisa membentuk perusahaan sendiri di masa muda dan mereka banyak juga tamatan dari luar negeri dan universitas ternama di dalam negeri.
Saya pribadi cuma mau memberikan tanggapan bahwa Pak Jokowi tidak salah memilih para Stafsus milenial itu, cuma kurang ditempah lagi, apa-apa saja kewenangan mereka sebagai Stafsus. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Butuh bimbingan dari senior pejabat negara bagaimana untuk bekerja sebagai pejabat negara. Jangan melakukan konflik kepentingan, karena tugas Stafsus adalah untuk melayani dan berbagi kepada rakyat dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebaikan hidup mereka.
Untuk ke depannya, kalau Pak Jokowi memilih kembali Stafsus milenial, alangkah baiknya diberi masukan, arahan dan bimbingan agar tidak terjadi hal serupa yang membuat publik marah bahkan sampai mengkritik tajam sekali. Akhirnya harus memutuskan untuk mundur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H