Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Ayo Perbaiki Sistem Kartu Prakerja agar Lebih Tepat Sasaran

23 April 2020   23:22 Diperbarui: 23 April 2020   23:37 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ANTARA FOTO/Moch Asim

Sudah cukup banyak kritikan terkait arah kebijakan kartu Prakerja yang dinilai memang belum tepat sasaran. Sasarannya memang kepada masyarakat Indonesia, tetapi belum tentu tepat pada saudara-saudara kita yang memang membutuhkan kartu tersebut.

Sudah sangat banyak PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) saat ini, ada yang dirumahkan sementara dan ada pula kaum miskin, dimana keluarganya tidak bekerja juga.

Bagi saya, orang-orang inilah harus disasar terlebih dahulu, karena mereka yang sangat membutuhkan itu.

Terkait kartu Prakerja yang melalui pendaftaran online, saya sejenak berpikir juga, apakah semua masyarakat Indonesia mengerti mendaftarnya ya?. Apakah semua punya laptop atau handphone?. Atau apa semua punya uang pergi ke warung internet buat mendaftar kartu Prakerja?.

Di sini adalah persoalan teknisnya yang harus diambil solusi. Jangan pula orang yang sudah bekerja coba-coba daftar agar dapat tambahan uang jajan.

Di akun Facebook saya ada seorang teman membuat status begini bahwa dia iseng-iseng daftar kartu Prakerja, eh malah lulus tahap verifikasi dan lumayan buat tambahan uang jajan begitu singkat isi statusnya.

Sejenak, kita berpikir, kok seperti itu ya?. Masa kartu Prakerja untuk tambahan uang jajan, padahal ada masyarakat yang sangat membutuhkan.

KRITIKAN SOAL KARTU PRAKERJA

Dikabarkan melalui CNN Indonesia.com,20/4/2020, bahwa pemerintah pilih acak peserta kartu Prakerja, kalau begini memang kayak kuis berhadiah, melihat siapa yang beruntung aja.

Yang tidak beruntung coba lagi dilain hari. Padahal, sasaran kartu Prakerja jelas buat mereka yang kena PHK, pengangguran, dirumahkan dan kaum miskin dan lain sebagainya.

Disinilah, kritikan yang harus dijadikan masukan dan segera perbaiki sistem kartu Prakerja. Kalau saya melihat dari sisi tepat sasaran kartu itu cocok bagi mereka yang membutuhkan.

Belum lagi, begitu menyedihkan dan memprihatinkan ketika diberitakan ada seorang pekerja yang bunuh diri akibat dirumahkan oleh perusahaannya. 

Dilansir dari Kompas.com, 21/4/2020, pemuda berinisial JM (27) tewas bunuh diri di kamar kos di Jalan Semangka, Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat. Informasi dari pihak keluarga, JM baru dirumahkan dari pekerjaannya sejak sebulan lalu.

Saya mencermati, ini artinya pemuda itu depresi berat akibat harus dirumahkan, padahal ada kewajiban untuk bayar sewa kos dan makan sehari-hari.

Tak tahu juga apakah pemuda itu tahu atau tidak bahwa pemerintah sudah meluncurkan kartu Prakerja. Tapi, sekarang pemuda itu sudah meninggal dunia akibat bunuh diri.

Kritik untuk pemerintah agar orang-orang seperti ini yang harus disasar. Sosialisasi mengenai kartu Prakerja pun harus diketahui seluruh rakyat Indonesia. Beri kemudahan dengan sinyal bagus, cara mendaftar tidak ribet. 

Beberapa hari diluncurkan pendaftaran kartu Prakerja, banyak saya lihat komentar netizen di akun Instagram @Prakerja.go.id berkomentar susah daftarnya, foto tak bisa diupload, ada lagi masih diproses dan diverifikasi. Netizen atau warganet resah jadinya.

SARAN

Hal-hal teknis seperti ini harus diperbaiki pemerintah melalui kementerian terkait agar lebih baik, agar tidak ada kendala yang membuat pusing dan memberatkan rakyat.

Selain itu, cobalah didata dulu berapa karyawan yang di PHK maupun dirumahkan. Saya lihat di media punya data ratusan sampai jutaan yang di PHK dan dirumahkan. Mungkin bisa didata nama-nama tersebut untuk mendapatkan kartu Prakerja.

Kalau mereka daftar dan teknisnya main acak, maka bisa jadi yang di PHK dan dirumahkan tadi tidak dapat kartu Prakerja karena kesannya kayak kuis berhadiah, nasib-nasiban atau semoga beruntung.

Buat warga miskin misalnya, pak Jokowi berkata saat acara Mata Najwa bahwa kartu Prakerja semi bansos. Nah, kalau begitu orang miskin kayaknya bisa dapat bantuan tambahan dari kartu Prakerja tersebut. Lebih baik  begitu agar tidak terjadi konflik sosial berupa tindak pidana umum akibat masyarakat banyak kelaparan.

Ya, itu saran dari saya, semoga pemerintah terutama Pak Jokowi dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian membaca dan mendengarnya. Moga-moga bermanfaat.

Salam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun