Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Sah, Mudik Dilarang!

21 April 2020   17:55 Diperbarui: 21 April 2020   17:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Setpres/Muchlis JR dilansir Media Indonesia.com

Atur larangan mudik yang terbaik. Mungkin pihak petugas bisa menutup stasiun, halte, bandara, pelabuhan maupun jalan tol agar pergerakan mudik tidak masif.

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan pun melakukan aturan yang tepat untuk pelarangan mudik ini. Rakyat pun semakin tahu bahwa mereka sudah dilarang untuk mudik.

Terutama stasiun bus dan kereta api yang sering padat didatangi para pemudik. Perlu bekerjasama dengan pengusaha bus, petugas kereta api dalam mencegah melonjaknya pemudik. Itusemua agar larangan mudik benar-benar terwujud.

CINTA KEPADA KELUARGA

Kita tahu bahwa mudik ke kampung halaman untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Mudik tanda cinta kepada keluarga. Kali ini, logika itu kita ubah bahwa kalau mudik berarti tidak sayang keluarga, karena sangat memungkinkan membawa penyakit Covid-19 kepada keluarga.

Banyak pendapat bahwa penyebaran Covid-19 banyak terjadi di perkotaan. Jadi, ketika mudik ke desa akan semakin masif penyebaran Covid-19 di pedesaan. Tentu itu tidak kita inginkan. Daripada virus Covid-19 atau Corona ini makin menyebar ke pedesaan, lebih baik tegas mengatur warga agar tidak mudik.

Kita sekarang sedang berperang melawan Covid-19, jadi kita punya strategi perang itu yakni melarang mudik agar virus tidak semakin menyebar terus.

Mohon juga masyarakat mengerti bahwa kebijakan ini sudah diambil berdasarkan pertimbangan dan diskusi dengan pejabat lainnya. Ini adalah keputusan terbaik yaitu Melarang Mudik!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun