Memperingati Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, perlu kita kembali merefleksikan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita.
Kini, wanita harus kuat dan tangguh layaknya seorang laki-laki atau pria. Wanita tidak lagi dianggap lemah dan hanya mengharapkan  bantuan dari laki-laki atau pria, tetapi wanita bisa berdiri sendiri dan bisa membantu laki-laki atau pria.
Apalagi di tengah Pandemi Covid-19 ini,wanita pun semakin diuji ketangguhannya, dikarenakan dari sisi ekonomi masyarakat semakin terpuruk. Ada pula pekerjaan yang hilang alias di PHK dan masalah kesehatan lainnya.
Disini, akan makin teruji para wanita-wanita di Indonesia bertarung dengan badai yang sekarang menyerang.
KARTINI TANGGUH
Sejumlah perempuan yang menjadi kepala rumah tangga berusaha bertahan di tengah Pandemi Covid-19.
Dilansir dari Kompas.id 21/4/2020, Nita Ambarwati (29), ibu satu anak yang tinggal di daerah Bantul, Yogyakarta. Biasanya, Nita membutuhi keluarga dengan berjualan makanan ringan, seperti sosis bakar dan berjualan minuman instan. Pendapatannya Rp. 1000.000 per bulan. Dengan adanya Pandemi Covid-19, pendapatan menjadi tidak pasti.
Hal itu menjadi tantangan karena Nita memiliki bayi berusia 3,5 bulan. "Kebutuhan sedang banyak-banyaknya seperti untuk membeli makanan, untuk kontrol kesehatan ke puskesmas dan untuk tabungan kalau sewaktu-waktu anakku sakit," ujar Nita.
Ada lagi sejumlah wanita-wanita tangguh menerjang badai Pandemi ini. Beginilah contoh perjuangan R.A Kartini yang sudah terbukti saat ini. Patut diberi dua jempol.
Tinggal bagaimana pemerintah selalu memperhatikan Kartini tangguh ini dalam mengolah kemampuan dan dalam menjaga ketangguhan itu demi masa depan keluarganya.
Dari contoh itu, kita tahu bahwa wanita bukanlah selembek yang kita pikirkan. Wanita itu emang tangguh. Wanita itu emang petarung melebihi seorang pria.
Ketika mereka merasa sulit, wanita terus mencari bagaimana agar bisa menyambung hidup. Wanita kini tidak mau berdiam diri mengharapkan belas kasihan, tetapi terus mencari bagaimana bisa mendapatkan uang agar tak terus meminta.
Sosok RA Kartini yang tangguh sangat menginspirasi para wanita Indonesia. Wanita tidak lagi seperti kita bayangkan di rumah saja, hanya mengharapkan suami dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Tapi, Kartini masa kini lebih tangguh dan sangat tangguh. Wanita tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak wanita yang bisa berprestasi juga akibat ketangguhannya. Contohnya, Ibu Sri Mulyani, Susi Pudjiastuti, Megawati Soekarnoputri, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa dan banyak wanita lainnya.Â
Saat ini juga pasti kita sering melihat wanita-wanita yang bekerja keras baik di perusahaan, sebagai Aparatur Sipil Negara, maupun sebagai pedagang dan pengusaha. Itulah bukti banyak sekarang wanita tangguh di negeri kita.
Dari sekian uraian itu, para suami, pria atau laki-laki untuk tidak menyiksa, menganiaya dan merusak seorang wanita. Wanita secara fisik tidak setangguh laki-laki atau pria. Tetapi, secara mental, kemampuan dan kecerdasan, para wanita tidak kalah dari pria atau laki-laki. Itu terlihat dari sosok Ibu Nita tadi yang berjuang keras membutuhi keluarganya.
Alangkah baiknya, para pria atau laki-laki tidak lagi menyiksa maupun menganiaya wanita, tetapi menyayangi mereka dan mendukung mereka dalam berkreativitas.
Mari kita tolak kekerasan terhadap wanita atau perempuan demi menjaga emansipasi wanita di negeri ini. Wanita Indonesia adalah ciri Kartini -Kartini masa kini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H