Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemberian Bansos Belum Maksimal, ke Manakah Perginya?

19 April 2020   19:48 Diperbarui: 19 April 2020   19:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembagian bantuan sosial yang diberikan pemerintah ternyata masih belum memuaskan masyarakat. Pasalnya, masih ada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan tersebut.

Dilansir dari CNN Indonesia.com, 19/4/2020 pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengkritik pemerintah terutama Kementerian Sosial yang dianggap masih nihil memberikan bantuan sosial (bansos) ke masyarakat terkait Pandemi Covid-19. Beberapa kawasan di Jakarta belum menerima bantuan yang dijanjikan pemerintah.

Agus mencontohkan di kawasan Pondok Labu ada ketidaksesuaian data penerima Bansos. Kemudian masyarakat di kawasan itu saling membantu kepada mereka yang membutuhkan.

BELUM MAKSIMAL

Disini, pemberian bansos dapat dikatakan belum maksimal. Pasalnya, beberapa daerah di Jakarta sudah ada yang kebagian dan ada juga yang belum.

Berarti, pendataan dari pemerintah masih belum jelas, siapa-siapa saja yang berhak mendapat bansos. 

Begitu juga soal kejelasan dan konsistensi pemerintah membagikan bansos menjadi dipertanyakan melihat kondisi itu.

Kemarin, saya tidak lupa bahwasannya Pak Jokowi mengatakan secepatnya bansos disalurkan, jangan dianggap hanya omong saja.

Namun, dengan adanya informasi ini, pemerintah jadi dianggap hanya omong saja karena realitanya masyarakat yang membutuhkan tidak seratus persen mendapat bantuan.

Kalau sudah seperti ini, layaknya Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja kabinetnya dalam pembagian bansos ini.

Harus ada perbaikan agar rakyat tidak semakin menjerit. Agar rakyat tidak menderita kelaparan akibat tidak ada asupan makanan, dimana pendapatan untuk membeli makan pun tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun