Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Untung Saja Indonesia Tidak seperti Ekuador yang Menelantarkan Mayat

10 April 2020   23:01 Diperbarui: 10 April 2020   22:59 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Presiden Ekuador Lenin Moreno meminta investigasi setelah mayat-mayat terlantar di jalanan, AFP/STR dilansir CNN Indonesia.com

Fakta mengejutkan saat mayat-mayat yang meninggal akibat virus Corona terlantar di jalanan. Diawal pekan lalu, pemerintah setempat mengumpulkan setidaknya 150 mayat dari jalanan dan rumah-rumah.

Oleh karena itu, Presiden Ekuador Lenin Moreno sebagaimana dilansir CNN Indonesia.com, 10/4/2020, memerintahkan penyelidikan atas video dan foto yang beredar di Medsos. Korban adalah saudara-saudara kita yang berhak mendapatkan penghormatan terakhir yang layak, tulisnya dalam akun Twitter pribadi.

JANGAN TERJADI DI INDONESIA

Dari fakta ini, dapat kita kaitkan ke negara kita Indonesia ini juga dimana termasuk banyak penolakan maupun pelarangan pemakaman jenazah pasien Covid-19. 

Bila itu terus dipertahankan, bukan tidak mungkin kejadian di Ekuador terjadi di Indonesia. Kita akan terlihat begitu kejam andai mayat harus ditelantarkan.

Sangat ekstrim sekali tindakan itu. Hanya karena ego masing-masing, hanya karena ketakutan masyarakat membuat mayat tidak dapat tempat terbaik untuk dimakamkan.

Bagaimanapun banyaknya mayat atau jenazah, memang harusnya dimakamkan, karena itu tempat yang layak bagi mereka. Malah kalau makin ditelantarkan akan membuat masalah baru. Bau tidak menyengat akan tercium dan mengganggu dan penyebaran penyakit lainnya.

Kalau dimakamkan dengan layak, virus Corona tidak akan pernah menjangkiti manusia. Virus Corona tidak menyebar dari korban yang sudah meninggal dan dari udara, tetapi dari sentuhan.

Karena itulah, begitu mirisnya melihat kejadian di Ekuador dan di Indonesia saat masih terjadi penolakan pemakaman jenazah positif virus Corona. Simpati dan empati kita sebagai manusia di bumi ini sepertinya sudah berkurang.

Kita tidak mengasihi mereka yang sudah meninggal dan memberinya tempat yang layak.

Bukan tidak mungkin kejadian di Ekuador terjadi di Indonesia bila semakin masif lagi penolakan pemakaman jenazah korban virus Corona.

BELAJAR DARI EKUADOR

Agar di Indonesia tidak terjadi seperti di Ekuador, maka informasi ini dijadikan pelajaran berharga. Tidak perlu diikuti kejadian di Ekuador tersebut. Itu bukan contoh yang baik.

Penolakan dan pelarangan pemakaman jenazah Covid-19 atau Corona juga bukan hal yang baik. Nilai-nilai kemanusiaan hilang bila itu terjadi. Bagaimanapun kita harus menyadari bahwa di Indonesia setiap mayat harus dimakamkan. Bukan seperti di beberapa negara ada juga yang dibakar, salah satunya di India atau dikremasi.

Sama halnya seperti orang sakit harus dibawa ke rumah sakit. Orang yang ingin menempa pendidikan harus dibawa ke sekolah ataupun Universitas untuk dibimbing disana.

Begitupun mayat atau jenazah harus dikuburkan dengan layak. Tak perlu seperti Ekuador yang sangat ekstrim, mayat terlantar di jalan. Demikian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun