Di tengah Pandemi Covid 19 atau Corona ini kita layaknya dikekang atau kata sederhananya di karantina sampai virus ini mereda bahkan hilang.
Kita diminta untuk dirumah aja dan tidak beraktivitas. Akan tetapi, bagi pekerja kantoran atau karyawan perusahaan masih saja bekerja. Ya, begitulah tuntutan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan demi sesuap nasi juga.
Nah, ada berita menarik ketika di tengah Pandemi ini, masih ada beberapa pihak menyelenggarakan pesta nikah, padahal itu dilarang keras karena berkerumun.
Dilansir dari detik.com, 2/4/2020, Kapolsek Kembangan Kompol Fahrul Sudiana diperiksa Propam Polda Metro Jaya karena menggelar pesta nikah di tengah wabah virus Corona.
Fahrul dinilai melanggar disiplin karena tidak mengindahkan maklumat Kapolri.
Dari kejadian ini kita harus belajar dan belajar lagi mengenai himbauan maupun aturan yang sudah disahkan. Jangan pernah melanggar karena itu akan memberikan sanksi untuk kita. Yang rugi adalah kita.
Apalagi di tengah Pandemi virus Corona ini kan kita sama-sama sedang melawan penyebarannya. Jadi, kita harus bersatu. Bila satu orang melanggar maka dampaknya akan meluas. Karena namanya virus cepat menyebar dan merasuk tubuh manusia.
Apa yang dilakukan Kompol Fahrul harus jadi pelajaran berharga buat kita. Tidak perlu ditiru. Saat ini sudah banyak pesta pernikahan maupun resepsi yang dibubarkan pihak kepolisian. Maka dari itu, kita harus sama-sama paham.
Masyarakat perlu semakin di edukasi dan diinformasikan lebih lanjut agar tidak menggelar pesta pernikahan di tengah Pandemi ini.
Tidak rugi-rugi juga kalau sudah di management dengan baik pesta pernikahan tersebut. Tidak rugi juga kalau pesta pernikahan digelar setelah habis virus Corona ini.
Masyarakat memang harus disadarkan sejak dini agar menetapkan jadwal yang tepat buat pesta pernikahan. Itu tugas kita bersama agar tidak ada pro kontra perdebatan sengit pihak kepolisian dan masyarakat.
Semoga dengan banyaknya himbauan dan aturan pemerintah mengenai larangan berkerumun diketahui dan dipahami masyarakat. Jika masyarakat misal di daerah maupun desa lainnya tidak mendapatkan informasi ini, maka masyarakat yang mengetahuinya yang menyadarkan.
Semoga kejadian dari Kompol Fahrul menjadi pelajaran berharga buat kita ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H