Kabar mengejutkan menghentakkan kita saat diduga pegawai honorer 2(K2) di lingkungan DKI Jakarta masuk kedalam selokan saat tes perpanjangan Kontrak Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP). Peristiwa itu viral berupa foto dan video di medsos.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 14/12/2019, kejadian itu dibenarkan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta bahwa foto tersebut terjadi pekan lalu.
Tentu ini sangat disayangkan sekali karena sangat tidak etis bila pegawai honorer harus diperlakukan seperti itu. Ibaratnya seperti perpeloncoan di sekolah maupun kampus saja ya.
Kejadian ini harusnya diusut tuntas agar ditemukan siapa pihak yang menyuruh dan siapa saja yang mengetahuinya. Hal itu agar tidak terjadi kasus yang sama.
Siapapun tak ada yang membenarkan kasus tersebut. Kalau mau diperpanjang kontrak, ya silahkan dan kalaupun tidak diperpanjang, ya jangan diperpanjang. Tak perlu melakukan ha-hal yang tidak etis seperti itu kepada seseorang atau kelompok.
Kejadian itu sangat merusak nilai-nilai kemanusiaan yang ada. Udah airnya terlihat kotor bewarna hitam, malah manusia disuruh mandi disana. Karena itu, kita pasti menyetujui hal itu diusut tuntas.
Seharusnya ditolak
Kita pasti berpikiran, mengapa para pegawai honorer itu tidak menolak saat disuruh masuk ke selokan atau got?. Mengapa mereka tidak menolak ya.
Ini jadi pertanyaan sebenarnya yang patut juga dikonfrontir kepada korban yaitu pegawai honorer agar kita tahu secara luas duduk kejadiannya.
Saya sendiri malah berpikiran, mungkinkah pegawai honorer itu mau disuruh masuk ke selokan agar dapat perpanjangan kontrak?.
Kalau tidak mau, apakah tidak akan diperpanjang kontraknya?. Jika benar para pegawai itu mau karena agar diperpanjang kontraknya, berarti itu artinya begitu butuhnya mereka sebuah pekerjaan demi membutuhi hidup.
Memang tak masalah keputusan itu, karena begitulah keadaannya. Mungkin saya dan kita juga bisa jadi mau diperlakukan seperti itu untuk sebuah perpanjangan kontrak.
Akan tetapi, cara dari pihak terkait yang membuat aturan atau kebijakan tersebut tidak etis.
Harusnya nilai-nilai kemanusiaan dijunjung tinggi. Mereka kan bukan "hewan" yang sering main di kubangan atau sawah.
Maka dari itu, kejadian ini patut jadi perhatian serius pemerintah DKI Jakarta agar tidak terulang.
Kalau mau memperpanjang kontrak pegawai honorer, baiknya liat kinerjanya selama ini, liat dedikasinya, kejujuran dan semangatnya. Jika itu diperlihatkan para pegawai, maka bisa diperpanjang kontraknya sesuai kebutuhan yang ada di instansi atau lembaga tersebut. Bukan dengan main di selokan yang merusak kesehatan mereka.
Semoga kejadian ini benar-benar jadi perhatian serius agar sanksi diberikan bagi pihak terkait yang membuat kebijakan, menyuruh dan membiarkannya. Semoga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI