Reuni PA 212 yang tadi sudah berlangsung ternyata menyisakan arti yang mendalam. Arti mendalam dalam proses perpolitikan di Indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia.com, 02/12/2019, Lautan Massa Reuni 212 menggemakan teriakan "Presiden, Presiden!" Ketika Gubernur Anies naik ke utama gelaran Akbar Reuni Mujahid 212 di Monas.Â
Ada pendapat bahwa Reuni ini bukan hanya untuk menjaga persatuan, tetapi juga ada unsur politik menuju pemilu 2024. Memang sosok Anies santer dikaitkan dengan pencalonan Presiden di 2024. Partai Nasdem pun waktu lalu seperti memberikan sinyal itu.
Anies pun yang diteriaki, Presiden, Presiden membuktikan bahwa dukungan yang banyak sedang hadir kepadanya, padahal masih lama lagi pemilu 2024.
Nah, pertanyaanya, cocokkah Anies Baswedan menjadi calon Presiden 2024 di tengah kontroversi selama ini?. Kalau menjadi calon, tentu siapa saja bisa karena semua orang memiliki hak politiknya masing-masing.
Akan tetapi, akankah banyak partai politik yang akan mendukungnya memenuhi Presidential Threshold?. Ini menjadi pertanyaan. Sampai sekarang, memang masih Nasdem yang tertarik. Apakah partai yang lain juga?.
Kalau dukungan massa Reuni 212 memang sudah termasuk banyak, tetapi tidak cukup juga untuk memenangkan sosok Anies kedepannya. Tapi setidaknya, sudah ada dukungan untuk memantapkan langkah menuju 2024.
Aksi keberagaman dan politik
Sering kita mendengar bahwa aksi Reuni PA 212 adalah aksi yang menjaga keberagaman dan perdamaian. Buktinya, para massa aksi mampu kondusif dalam menjalankan aksi tanpa ada yang dikecewakan.Â
Tidak ada juga kericuhan dan juga merusak lingkungan seperti rumput dan pohon. Artinya, memang apa yang dijanjikan oleh massa aksi benar-benar terwujud.Â
Aksi pula ada yang diikuti oleh massa dari agama lain. Dengan begitu indah sekali keberagaman itu.Â