Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Fadli Zon Menyoal Hubungan Ahok-Jokowi Terkait Pimpinan BUMN, Bagaimana Prabowo-Jokowi?

19 November 2019   23:03 Diperbarui: 19 November 2019   23:11 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita masih membicarakan mengenai jabatan penting yang akan diberikan Menteri BUMN kepada Ahok sebagai pimpinan BUMN.

Berita ini sangat hangat sekali. Banyak pro kontra yang tak bisa kita lewatkan tentunya. 

Kali ini, ada tanggapan dari Fadli Zon terkait isu jabatan Ahok yang akan menjadi pimpinan BUMN. 

Dilansir dari detik.com, 18/11/2019 Waketum Gerindra Fadli Zon di Twitter "Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam.  Bukan teman politik, tapi teman sejati.

Nah, dari twitt itu, Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya membalas cuitan Fadli dengan menyebutkan " Kalo mengangkat Prabowo jadi Menhan karena apa?".

Itulah jawaban yang tepat menjawab Fadli Zon. Kalau beliau berpendapat mengangkat Ahok jadi pimpinan BUMN karena hubungan dekat Ahok dan Jokowi. Begitu juga Pak Prabowo yang diangkat Jokowi karena persahabatan mereka.

Saya ingat sekali bagaimana Pak Jokowi mengatakan Prabowo adalah sahabat Pak Jokowi. Setelah pemilu selesai, sering sekali Pak Jokowi mengatakan Prabowo adalah sahabat saya.

Bisa jadi benar, karena hubungan persahabatanlah, Prabowo diangkat jadi Menhan dan untuk menurunkan tensi politik selama ini.

Sudahlah, tak perlu berasumsi lagi. Untuk kebaikan BUMN yang sangat berfungsi meningkatkan perekonomian negara, maka kita terima saja apa yang diambil pemerintah terkait pimpinan BUMN.

Baik itu karena bersahabat sekalipun. Terpenting, pemerintah melihat integritas dan track record calon pimpinan BUMN harus yang benar-benar siap menjadi pemimpin dan bisa memberantas indikasi adanya mafia di BUMN.

Semua itu agar ekonomi negara semakin baik dan difungsikan untuk mensejahterakan rakyat. 

Tak perlu banyak berdebat lagi mengenai posisi Ahok yang semakin pasti menjadi pimpinan BUMN. Tak perlu membawa-bawa ke urusan politik.

Kasus hukum Ahok kemarin sudah selesai, jadi selesailah sudah. Tak bisa negara kita ini maju kalau kita suka mengungkit masa lalu orang lain.

Masa lalu biarlah jadi masa lalu seperti yang dikatakan sebuah lagu. Saatnya menatap masa depan gemilang di depan mata.

Buat Pak Fadli Zon saya kira hanya ingin becandaan saja mentwitt ada hubungan dekat Ahok-Jokowi terkait pimpinan BUMN tersebut.

Beliau mungkin setuju saja dengan pengangkatan Ahok jadi pimpinan BUMN. Begitu juga dengan Pak Prabowo yang diangkat karena kita semua sahabat di negeri ini.

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya menuliskan bahwa setuju Ahok jadi pimpinan BUMN. Semoga nantinya bisa kita rasakan sesuatu yang baik di tubuh BUMN nantinya. Itu saja.

Para teman-teman Kompasianer saya rasa sependapat dengan saya. Demi perubahan bagi BUMN, Ahok bisa jadi solusinya dengan ketegasan yang dia miliki. Untuk Pak Ahok juga dengarkan nasehat masyarakat dan para politisi agar tidak lagi suka berkata keras berujung kasar ya. 

Kritik masyarakat jadikan acuan semakin baik kedepannya. Semoga secepatnya pengumuman siapa yang menjadi pimpinan BUMN diucapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun