Baru-baru ini kita mendengar bahwa di Jakarta suhu udara sangat panas, sehingga dihimbau untuk tidak keluar ruangan agar tidak mengalami dehidrasi maupun kepanasan.
Kalaupun keluar ruangan, maka dihimbau untuk membawa minuman maupun menggunakan penutup kepala agar setidaknya mengurangi kepanasan.
Nah, dengan adanya pemberitaan itu sepertinya berbanding terbalik dengan situasi DKI Jakarta saat ini.
Beberapa waktu lalu diberitakan bahwa ada penebangan sejumlah pohon di DKI Jakarta oleh Pemprov DKI Jakarta.
Dilansir dari detik.com, 13/11/2019, akibat penebangan pohon tersebut, salah satu Ketua Fraksi PAN DKI Jakarta, Lukmanul Hakim seharusnya pemotongan pohon tidak terjadi. Lemahnya perencanaan, sudah menjadi tradisi Pemprov copy paste setia perencanaan, kelihatannya Pemprov tidak serius membangun Jakarta yang lebih maju.
Dengan adanya kritikan ini harus membuat Pemprov DKI menyadari bahwa apa yang mereka lakukan tidak tepat.
Pohon memberi kesejukan
Tidak tahu sebenarnya, apa tujuan dan fungsi menebang pohon di sejumlah daerah di DKI Jakarta tersebut. Akan tetapi, apa yang dilakukan ini tidaklah tepat.
Persoalannya, DKI Jakarta masih dirundung suhu udara yang panas. Perlu diketahui bahwa pohon berfungsi memberikan oksigen dan kesejukan bagi makhluk hidup.
Coba saja kita duduk bersantai di bawah pohon rindang. Apa yang kita rasakan?. Tentu kesejukan yang luar biasa. Pohon mengeluarkan oksigen pada pagi dan siang hari, oleh karena itu kesejukan terasa ketika duduk di bawah pohon.
Oleh karena itu pula, mengapa di Indonesia diajak masyarakat menanam pohon, karena pohon adalah paru-paru dunia.
Jadi, dari keterangan itu, sangat tidak tepat bila di Jakarta dilakukan penebangan pohon karena dampaknya akan buruk. Apalagi di Jakarta sudah padat penduduk dan banyak gedung-gedung menjulang tinggi. Kalau begitu, tempat berdirinya pohon pun semakin jarang.